Konferensi Internasional Kedokteran Gigi di Unhas: Dorong Kolaborasi dan Inovasi
Temu Ilmiah Internasional Kedokteran Gigi ke-13 di Unhas menghadirkan pakar dari delapan negara, mendorong kolaborasi dan inovasi dalam teknologi kedokteran gigi.
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menjadi tuan rumah Temu Ilmiah Internasional Kedokteran Gigi (TIIKG) ke-13 dan konferensi internasional pada Jumat, 21 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para akademisi, peneliti, dan profesional dari delapan negara, menawarkan wadah penting bagi pertukaran wawasan dan inovasi terkini dalam bidang kedokteran gigi. Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, MSc, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat di bidang ini.
Konferensi internasional ini, bertajuk "The 9th International Conference on Biophysical Technology in Dentistry (ICoBTD)," dipandang sebagai platform untuk berbagi keahlian dan membahas kemajuan terbaru dalam kedokteran gigi. Kemajuan teknologi, seperti integrasi teknologi digital dan kecerdasan buatan, menjadi fokus utama diskusi. Rektor Unhas juga mengapresiasi upaya peningkatan kualitas yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas dalam menyelenggarakan acara bergengsi ini.
Ketua panitia, drg. Fadhlil Ulum A. Rahman Sp.RKG Subsp Rad-P (K), melaporkan kesuksesan penyelenggaraan konferensi dengan partisipasi yang tinggi. Sebanyak 1.000 peserta mendaftar, mendengarkan presentasi dari 32 pembicara utama – 13 internasional dan 19 nasional – serta 191 pembicara presentasi singkat dan 10 pembicara poster. Kehadiran pembicara dari berbagai negara seperti Jepang, Belanda, Korea Selatan, Taiwan, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Malaysia menunjukkan skala internasional konferensi ini.
Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi dalam Kedokteran Gigi
Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menyatakan bahwa konferensi ini merupakan wadah penting bagi para akademisi untuk bertukar wawasan dan berbagi keahlian. Beliau menekankan pentingnya adaptasi terhadap inovasi dalam ilmu dan teknologi kedokteran gigi di era kemajuan teknologi yang pesat. "Di era kemajuan teknologi yang pesat, beradaptasi dengan inovasi dalam ilmu dan teknologi kedokteran gigi sangatlah penting," ujar Prof. Jompa. Hal ini mengharuskan dokter gigi untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi terkini dan menerapkannya dalam praktik.
Prof. Jompa menambahkan bahwa kemajuan teknologi dengan cepat mengubah lanskap kedokteran gigi. Oleh karena itu, dokter gigi perlu mengintegrasikan teknologi digital, kecerdasan buatan, dan perawatan inovatif untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien. "Semoga melalui kegiatan ini akan hadir ide dan gagasan cemerlang dalam ilmu kedokteran gigi," tambahnya.
Ketua panitia, drg. Fadhlil Ulum, juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan untuk keberhasilan konferensi ini. Ia berharap konferensi ini memberikan banyak manfaat dan gagasan baru bagi dunia kedokteran gigi. "Terima kasih atas dukungan yang diberikan untuk menyukseskan kegiatan ini, semoga pertemuan ini memberikan banyak manfaat dan gagasan baru dalam dunia kedokteran gigi," ujarnya.
Partisipasi Internasional dan Dampaknya
Kehadiran puluhan pembicara mancanegara dari delapan negara menunjukkan komitmen internasional dalam pengembangan kedokteran gigi. Partisipasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Hal ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan peningkatan kualitas perawatan gigi di Indonesia.
Para peserta konferensi berkesempatan untuk mempelajari teknologi dan metode terbaru dalam kedokteran gigi dari para ahli internasional. Pertukaran ide dan pengalaman ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi riset dan pengembangan di masa mendatang. Ini juga akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan dokter gigi di Indonesia.
Konferensi ini juga menjadi bukti komitmen Unhas dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dengan menjadi tuan rumah acara internasional seperti ini, Unhas berkontribusi dalam meningkatkan reputasi Indonesia di dunia internasional dan memperkuat jaringan kerja sama di bidang kedokteran gigi.
Dengan berakhirnya konferensi, diharapkan akan tercipta gagasan-gagasan baru dan kolaborasi yang berkelanjutan untuk memajukan bidang kedokteran gigi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Perkembangan teknologi dan kolaborasi internasional akan menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas perawatan kesehatan gigi di masa depan.