Kontingen Gunung Mas Siap Unjuk Gigi di 11 Lomba Festival Budaya Isen Mulang 2025
Kabupaten Gunung Mas mengirimkan kontingennya untuk berpartisipasi dalam 11 kategori lomba di Festival Budaya Isen Mulang 2025, berkomitmen memperkenalkan budaya lokal di tengah kemajuan teknologi.
Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang diselenggarakan di Palangka Raya pada 17-23 Mei, menyaksikan partisipasi aktif dari Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah. Sebanyak 11 kategori lomba akan diikuti kontingen Gumas, mencakup beragam seni, budaya, dan olahraga tradisional. Partisipasi ini merupakan upaya untuk memperkenalkan potensi budaya Gumas ke tingkat provinsi bahkan nasional, sekaligus sebagai ajang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kecintaan terhadap warisan budaya daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas, Hansli Gonak, mengungkapkan keikutsertaan kontingen daerahnya dalam 11 jenis lomba, diantaranya parade karnaval budaya, tari daerah, karungut, habayang, balogo, lawang sakepeng, manyipet, kuliner tradisional panginan sukup simpan, manjawet uwei, lukis ornamen talawang, serta pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Kalteng. Keikutsertaan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya Gumas.
FBIM 2025, yang masuk dalam daftar 110 program unggulan nasional 'Kharisma Event Nusantara (KEN)', menjadi panggung bagi Gumas untuk menunjukkan potensi budayanya. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung, yaitu 'Spirit of Isen Mulang', yang menekankan semangat pelestarian budaya daerah. Partisipasi ini juga mendapat apresiasi dari Legislator Kabupaten Gunung Mas, Hermanto, yang berharap FBIM dapat mendorong generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal di era digital.
Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital
Hermanto, yang juga dikenal sebagai Sigoi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengaruh budaya luar di tengah kemajuan teknologi informasi. Kemudahan akses informasi melalui ponsel dan jaringan seluler yang luas di Gumas, memungkinkan masyarakat untuk dengan mudah mengakses budaya dari berbagai daerah, bahkan internasional. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga agar generasi muda tetap mencintai dan memahami budaya lokal.
Sigoi menambahkan bahwa masuknya budaya luar ke Gumas bukanlah hal yang negatif, selama tidak bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku. Namun, ia berharap agar budaya lokal tetap menjadi prioritas dan tidak tergerus oleh budaya luar. Hal ini menjadi penting agar identitas dan kekayaan budaya Gumas tetap terjaga dan lestari.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas telah mempersiapkan kontingennya dengan matang untuk mengikuti FBIM. Harapannya, kontingen Gumas dapat memberikan penampilan terbaik dan menjaga nama baik daerah, dengan menekankan pentingnya sportivitas dan partisipasi aktif dalam setiap cabang lomba.
Lebih dari Sekedar Kompetisi
Partisipasi Kabupaten Gunung Mas dalam FBIM bukan hanya sekedar mengikuti kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam memperkenalkan potensi dan identitas budaya daerah. Dengan mengikuti berbagai lomba yang beragam, Gumas berharap dapat menampilkan keunikan dan kekayaan budayanya kepada khalayak luas. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya lokal.
Melalui partisipasinya di FBIM, Gumas ingin menunjukkan bahwa budaya lokal tetap relevan dan menarik di era modern. Dengan menampilkan berbagai seni pertunjukan, kuliner, dan tradisi, Gumas berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur. Partisipasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di Gumas.
Keikutsertaan dalam FBIM merupakan langkah strategis untuk mempromosikan Gumas sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisi. Dengan menampilkan potensi budaya lokal di ajang nasional, Gumas berharap dapat menarik minat wisatawan dan investor untuk datang dan mengenal lebih dekat keindahan dan kekayaan budaya daerah ini. Partisipasi ini juga diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal.
Dalam kesimpulannya, partisipasi kontingen Gumas dalam FBIM 2025 merupakan wujud nyata komitmen untuk melestarikan budaya lokal di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi lebih kepada semangat untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Gumas kepada generasi muda dan masyarakat luas. Semoga kontingen Gumas dapat memberikan penampilan terbaik dan mengharumkan nama daerah.