Kudus Perketat Lelang Proyek Sekolah: Cegah Ambruknya Bangunan dan Jamin Mutu
Pemkab Kudus perketat pengawasan mutu bahan bangunan dalam lelang proyek sekolah untuk mencegah kerusakan bangunan seperti ambruknya atap SDN 2 Purwosari.
Kudus, 9 Maret 2025 - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengambil langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa ambruknya atap SDN 2 Purwosari. Kejadian yang menimpa ruang kelas V, IV, dan VI pada Februari 2025 ini, memaksa siswa belajar di ruang alternatif. Langkah tersebut berupa peningkatan pengawasan mutu bahan bangunan dalam proses lelang proyek pembangunan dan renovasi sekolah.
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, menyatakan bahwa sebelumnya proses lelang hanya berfokus pada peninjauan harga oleh Inspektorat. Namun, ke depannya, spesifikasi dan mutu bahan bangunan akan menjadi pertimbangan utama. "Setiap mau lelang biasanya ada review atau peninjauan dari Inspektorat soal harga. Tetapi nantinya ditambah spesifikasi dan mutu bahan bangunannya," ungkap Bupati Sam'ani saat meninjau SDN 2 Purwosari.
Perbaikan SDN 2 Purwosari yang dilakukan pada tahun 2020 lalu, kini menjadi pembelajaran berharga. Ambruknya atap bangunan kelas V, meskipun bangunan relatif baru, menyoroti pentingnya pengawasan kualitas material bangunan. Kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk mencegah terulangnya insiden serupa di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kudus.
Pengawasan Ketat Mutu Bahan Bangunan
Langkah percepatan pengawasan mutu bahan bangunan ini merupakan respons langsung atas kejadian di SDN 2 Purwosari. Saat ini, siswa terpaksa belajar di ruang laboratorium bahasa, komputer, dan perpustakaan karena kerusakan ruang kelas. Kondisi ini tentu saja tidak ideal dan mengganggu proses belajar mengajar.
Guru kelas 3, Khuswatun Khasanah, mengungkapkan kesulitan mengajar di ruang perpustakaan yang sempit dan kurang memadai. Siswa terpaksa lesehan, sementara guru harus berdiri dan duduk bergantian saat mengajar. "Belajar di ruang perpustakaan memang kurang nyaman, karena siswa terpaksa lesehan," ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Adiya, siswa kelas 3 yang mengaku lebih nyaman belajar di ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus, Harjuna Widada, menyatakan bahwa perbaikan SDN 2 Purwosari akan segera dilakukan. Sumber dana yang akan digunakan masih dipertimbangkan, antara lain dana tidak terduga (TT) atau sumber dana lain, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari Bupati Kudus. "Penanganan juga segera dilakukan setelah mendapatkan petunjuk dari Bupati Kudus," jelasnya.
Konsep Pembangunan Baru dan Antisipasi ke Depan
Pemerintah Kabupaten Kudus berencana untuk merevisi konsep pembangunan sekolah ke depannya. Diskusi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kudus akan dilakukan untuk membahas detail konsep pembangunan yang lebih memperhatikan kualitas material dan konstruksi bangunan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar.
Dengan memperketat spesifikasi dan mutu bahan bangunan sejak tahap lelang, diharapkan kejadian ambruknya atap sekolah dapat dicegah. Langkah ini merupakan komitmen Pemkab Kudus untuk memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa di Kabupaten Kudus.
Perbaikan SDN 2 Purwosari akan menjadi prioritas, dan diharapkan proses belajar mengajar dapat kembali normal dalam waktu dekat. Pembelajaran dari kejadian ini akan menjadi dasar bagi peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Kudus.
Selain itu, evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek pembangunan sekolah sebelumnya juga akan dilakukan untuk memastikan tidak ada permasalahan serupa yang tersembunyi.
Kesimpulan
Kejadian ambruknya atap SDN 2 Purwosari telah mendorong Pemerintah Kabupaten Kudus untuk meningkatkan pengawasan mutu bahan bangunan dalam proyek pembangunan sekolah. Langkah ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan menjamin keamanan serta kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar.