Kupang Wajibkan Pendidikan Lingkungan di SD/MI Mulai 2025
Kota Kupang, NTT, akan mewajibkan mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan di seluruh SD/MI mulai tahun ajaran 2025/2026 untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan segera menerapkan pendidikan lingkungan sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) wajib di seluruh sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (SD/MI) di wilayahnya. Kebijakan ini diresmikan oleh Wali Kota Kupang, Christian Widodo, pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei 2024 lalu dan akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Keputusan ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya isu lingkungan global dan urgensi untuk menanamkan pendidikan lingkungan sejak usia dini. Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Oktovianus Naitboho, menjelaskan bahwa selama ini materi lingkungan hidup terintegrasi dalam pelajaran lain, sehingga belum optimal. Dengan adanya mata pelajaran khusus ini, diharapkan proses belajar siswa akan lebih terfokus dan efektif.
Peluncuran mulok Pendidikan Lingkungan ini menandai langkah signifikan Kota Kupang dalam membentuk karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) bagi para guru akan segera dilaksanakan menjelang tahun ajaran baru untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini. Kurikulum dan buku paket digital telah disiapkan, dengan materi semester 1 berfokus pada pengelolaan sampah dan semester 2 pada pengelolaan sumber daya air.
Pendidikan Lingkungan: Upaya Membentuk Generasi Peduli Lingkungan
Pendidikan lingkungan di sekolah dasar dinilai sangat penting untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini. Dengan pembelajaran yang terfokus, diharapkan siswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan program prioritas Wali Kota Kupang dalam penanganan masalah sampah yang selama ini menjadi tantangan bagi kota.
Pembelajaran akan menekankan pada praktik nyata, dimulai dari lingkungan sekolah. Siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengelolaan lingkungan, seperti pengolahan sampah dan penghematan air. Dengan demikian, diharapkan pendidikan lingkungan tidak hanya menjadi pengetahuan teoritis, tetapi juga menjadi bagian integral dari perilaku siswa.
Langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mampu berkontribusi dalam upaya pelestarian alam. Pendidikan lingkungan yang terintegrasi dan terarah sejak usia dini akan membentuk karakter siswa yang peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Buku paket digital yang telah disiapkan akan memudahkan akses dan distribusi materi pembelajaran kepada para guru dan siswa. Dengan demikian, implementasi program ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan efektif di seluruh SD/MI di Kota Kupang.
Materi Pelajaran dan Implementasi
Materi pelajaran Pendidikan Lingkungan telah dirancang secara sistematis dan terstruktur. Pada semester pertama, fokus pembelajaran akan diarahkan pada pengelolaan sampah, mulai dari pengurangan, pemilahan, hingga pengolahan sampah. Sementara itu, semester kedua akan membahas tentang pengelolaan sumber daya air, termasuk pentingnya konservasi air dan pencegahan pencemaran.
Pemilihan tema ini didasarkan pada permasalahan lingkungan yang dihadapi Kota Kupang. Dengan fokus pada pengelolaan sampah dan air, diharapkan siswa dapat langsung menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan di sekitar mereka. Program ini juga diharapkan dapat mendukung program prioritas pemerintah kota dalam pengelolaan sampah dan sumber daya air.
Selain materi pembelajaran, program ini juga akan melibatkan kegiatan praktik langsung di lapangan. Siswa akan diajak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti penanaman pohon, bersih-bersih lingkungan sekolah, dan pengolahan kompos. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah dipahami oleh siswa.
Dengan adanya mulok Pendidikan Lingkungan ini, diharapkan Kota Kupang dapat menciptakan generasi muda yang memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Generasi yang mampu menjaga kelestarian alam dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
“Tujuan kita hanya satu agar siswa semakin memahami dan mencintai alam lingkungan dengan mewujudkannya lewat praktik nyata yang dimulai dari lingkungan sekolah,” kata Oktovianus Naitboho.
Program ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Dengan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, diharapkan Kota Kupang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.