Mendes PDT Usul Kader Pemuda Muhammadiyah Jadi Dai Muda di Desa
Menteri Desa PDT mengusulkan kader Pemuda Muhammadiyah menjadi dai muda di desa untuk memperkuat nilai-nilai moral dan agama, sekaligus menghadapi tantangan dakwah di pelosok.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengusulkan agar Pemuda Muhammadiyah menugaskan kadernya sebagai dai muda di desa-desa. Usulan ini disampaikan saat menerima audiensi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, di Kantor Pusat Kemendes PDT, Jakarta, Selasa (11/3).
Yandri berharap sebanyak 100 kader Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi contoh dai muda di pedesaan. Ia menekankan pentingnya kerjasama formal melalui nota kesepahaman (MoU) untuk mewujudkan program ini secara konkret. "Bisa gak 100 orang dari Pemuda Muhammadiyah itu jadi percontohan dai muda untuk di desa misalnya? Jadi nanti kita formalkan konsepnya dan MoU-nya biar konkret," ujar Mendes Yandri.
Namun, Mendes Yandri mengakui tantangan dakwah di desa tidak mudah. Para dai muda akan menghadapi kendala jarak, akses, dan pemahaman masyarakat tentang agama yang beragam. Oleh karena itu, seleksi kader yang ketat dan kesiapan mental menjadi hal krusial. Para dai muda harus siap berjuang menegakkan kebaikan di tengah kemajemukan masyarakat desa, termasuk keterbatasan fasilitas umum di beberapa desa.
Pemuda Muhammadiyah Siap Berkolaborasi
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Kemendes PDT. Pemuda Muhammadiyah akan terlibat dalam pematangan konsep MoU dan pemetaan kader berkualitas untuk menjalankan tugas sebagai dai di tingkat desa. Mereka berkomitmen untuk menjadi penyambung nilai-nilai moral dan agama, serta berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di desa.
Lebih lanjut, Mendes Yandri berharap Pemuda Muhammadiyah juga berperan dalam membangun moral di desa. "Saya berharap Pemuda Muhammadiyah ini terlibat dalam pembangunan di desa. Termasuk membentengi pembangunan dan perbaikan moral, dari kasus yang marak akhir-akhir ini seperti judi online, narkoba, atau miras di desa misalnya," kata dia. Hal ini menunjukkan harapan besar terhadap peran Pemuda Muhammadiyah dalam mengatasi permasalahan sosial di pedesaan.
Tantangan yang dihadapi dai muda di desa meliputi keterbatasan akses, infrastruktur yang belum memadai, dan pemahaman keagamaan masyarakat yang beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan kader-kader yang memiliki kesiapan mental dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan karakter dan moral masyarakat desa.
Dukungan Penting untuk Pembangunan Desa
Kerjasama antara Kemendes PDT dan Pemuda Muhammadiyah ini diharapkan dapat memperkuat pembangunan di desa, tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari aspek moral dan keagamaan. Program penugasan dai muda ini merupakan langkah strategis untuk membina generasi muda di pedesaan dan mencegah penyebaran perilaku negatif seperti judi online, narkoba, dan miras.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM di desa. Dengan kehadiran dai muda yang aktif dan berkompeten, diharapkan dapat memberikan pemahaman agama yang benar dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik kepada masyarakat. Hal ini akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat desa yang lebih maju, berakhlak mulia, dan sejahtera.
Secara keseluruhan, inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam membangun desa secara holistik, meliputi aspek fisik, sosial, dan spiritual. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kesiapan kader Pemuda Muhammadiyah dan dukungan penuh dari pemerintah.
Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam memperkuat nilai-nilai agama dan moral di pedesaan, serta berkontribusi pada pembangunan SDM yang lebih berkualitas di Indonesia.