Mendikbudristek Dorong Koneksi Peneliti Kampus dan Industri Kosmetik untuk Tingkatkan Daya Saing Global
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong kolaborasi riset kampus dan industri, khususnya kosmetik, untuk menciptakan inovasi dan daya saing global.
Jakarta, 17 Mei 2024 - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, menginisiasi langkah strategis untuk menghubungkan para peneliti di perguruan tinggi dengan pelaku industri nasional, termasuk industri kosmetik. Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan industri dalam negeri agar tidak hanya kuat di pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.
Mendikbudristek Brian Yuliarto menekankan pentingnya konektivitas antara riset perguruan tinggi dan kebutuhan industri. "Kita harus dorong para industri di Indonesia untuk terus tumbuh. Kita ingin para peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi langsung dengan para pelaku industri kosmetik. Kita berharap pertumbuhan dari industri khususnya kosmetik tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi adalah keterputusan antara hasil riset di kampus dengan kebutuhan riil industri. Banyak peneliti yang memiliki potensi besar, namun kesulitan dalam mengidentifikasi kebutuhan industri. Oleh karena itu, Kemdikbudristek mengajak pelaku industri untuk memberikan masukan langsung terkait topik riset yang dibutuhkan, termasuk riset pasar dan kebijakan, bukan hanya riset teknis semata.
Penguatan Kolaborasi Riset Kampus dan Industri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sedang membangun mekanisme konsorsium riset yang akan mempertemukan perguruan tinggi dengan industri. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdikbudristek, Fauzan Adziman, menjelaskan bahwa jika industri memiliki masalah spesifik, Kemdikbudristek akan membantu mencocokkannya dengan perguruan tinggi yang memiliki kapasitas riset di bidang tersebut.
Untuk memfasilitasi kolaborasi ini, Kemdikbudristek menyediakan berbagai skema pendanaan, seperti co-funding dan match funding. Skema pendanaan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung riset kolaboratif yang berorientasi pada kebutuhan industri. "Kampus-kampus akan diarahkan untuk mengajukan proposal sesuai kebutuhan yang telah teridentifikasi, dan kementerian akan membantu proses matchmaking antara industri dan universitas," jelas Fauzan Adziman.
Kemdikbudristek berkomitmen untuk mendampingi dan mendorong kebijakan yang mendukung pengembangan industri. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Kolaborasi antara peneliti kampus dan industri diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang signifikan, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan Penuh Bagi Riset Kolaboratif
Mendikbudristek mengapresiasi upaya pelaku industri kosmetik dalam membangun ekosistem produksi di Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan daya saing produk kosmetik Indonesia di pasar internasional. Dengan adanya dukungan pendanaan dan fasilitasi dari pemerintah, diharapkan akan semakin banyak riset kolaboratif yang terwujud.
Skema pendanaan yang ditawarkan, seperti co-funding dan match funding, diharapkan dapat mengurangi kendala finansial yang seringkali dihadapi oleh peneliti. Selain itu, proses matchmaking yang difasilitasi oleh Kemdikbudristek akan mempermudah proses pencarian mitra riset yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang optimal antara riset dan industri.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan bangsa. Harapannya, kolaborasi antara peneliti kampus dan industri akan melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.
Melalui kolaborasi yang erat antara peneliti kampus dan industri, Indonesia diharapkan dapat menciptakan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi di pasar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan visinya sebagai negara berpenghasilan tinggi.