Mendikbudristek Tekankan Etika Jabatan pada Pejabat Baru
Mendikbudristek, Satrio Soemantri Brodjonegoro, melantik sejumlah pejabat baru dan menekankan pentingnya etika jabatan, integritas, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas untuk mendukung cita-cita Presiden.
Pelantikan Pejabat di Kemendikbudristek: Etika Jabatan Jadi Prioritas
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Satrio Soemantri Brodjonegoro, pada tanggal 4 Februari 2025 melantik sejumlah pejabat struktural di lingkungan Kementeriannya. Pelantikan ini mencakup Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pejabat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan pejabat eselon II, III, dan IV. Acara penting ini diselenggarakan di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, dan menjadi sorotan karena penekanan khusus Mendikbudristek pada etika jabatan para pejabat yang dilantik.
Amanat Penting: Integritas dan Tanggung Jawab
Dalam sambutannya, Mendikbudristek mengajak para pejabat baru untuk selalu menjunjung tinggi etika jabatan. Beliau menekankan pentingnya bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. “Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ujar Mendikbudristek seperti dikutip dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, Satrio Soemantri Brodjonegoro mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan menghindari penyalahgunaan wewenang. Pejabat juga diimbau untuk menjauhi perbuatan tercela. “Saya yakin, dengan pengalaman, integritas, dan kompetensi yang dimiliki, saudara-saudara akan menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” tambahnya.
Tugas Besar Mendukung Cita-cita Presiden
Mendikbudristek menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar formalitas, melainkan amanah besar. Para pejabat baru memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Kemendikbudristek, menurut Mendikbudristek, memiliki tiga tanggung jawab utama dalam hal ini.
Pertama, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Kedua, pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang sains, teknologi, dan pendidikan. Ketiga, melanjutkan hilirisasi dan sosialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Ketiga poin ini menjadi fokus utama bagi para pejabat yang baru dilantik.
Jumlah Pejabat yang Dilantik
Pelantikan ini melibatkan sejumlah besar pejabat. Tercatat ada lima Staf Khusus Menteri, satu Penasihat Khusus Menteri, 19 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), 23 Pejabat Administrator (Eselon III), dan 22 Pejabat Pengawas (Eselon IV) yang dilantik. Selain itu, Rektor Universitas Negeri Manado periode 2025-2030 dan Kepala LLDikti Wilayah IV juga dilantik pada kesempatan yang sama.
Kesimpulan: Etika sebagai Pilar Utama Kepemimpinan
Pelantikan pejabat di Kemendikbudristek ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen terhadap etika dan integritas dalam pemerintahan. Penekanan Mendikbudristek pada nilai-nilai tersebut menunjukkan betapa pentingnya membangun sistem pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan bangsa. Dengan integritas dan tanggung jawab yang tinggi, diharapkan para pejabat baru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan, riset, dan teknologi di Indonesia.