LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Mengapa Penggunaan Bahasa Indonesia Penting? Mendikdasmen: Disiplin Kolektif untuk Jati Diri Bangsa

Mendikdasmen Abdul Mu'ti tegaskan pentingnya disiplin kolektif dalam penggunaan Bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa. Apa alasannya?

Minggu, 03 Agu 2025 15:30:00
konten ai
Mendikdasmen Abdul Mu'ti tegaskan pentingnya disiplin kolektif dalam penggunaan Bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa. Apa alasannya? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti baru-baru ini menekankan pentingnya disiplin kolektif. Ia menyerukan agar penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi komitmen seluruh elemen bangsa.

Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan "Konsolidasi Daerah tentang Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia" di Jawa Timur. Acara tersebut bertujuan memperkuat kedaulatan bahasa nasional di berbagai ruang publik.

Menurut Mendikdasmen, Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi sehari-hari. Namun, ia juga merupakan representasi jati diri serta kedaulatan sebuah negara.

Advertisement

Bahasa Indonesia: Jati Diri dan Kedaulatan Bangsa

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Bahasa Indonesia memiliki peran krusial. Bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai medium komunikasi, tetapi juga sebagai simbol utama jati diri dan kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, penguatan kedaulatan Bahasa Indonesia di ruang publik harus terus digalakkan secara bersama-sama.

Ia membandingkannya dengan deklarasi penting lainnya dalam sejarah Indonesia. Setelah deklarasi budaya Sumpah Pemuda, deklarasi politik Proklamasi, dan deklarasi wilayah Deklarasi Djuanda, kini saatnya menguatkan deklarasi kedaulatan bahasa. Penggunaan Bahasa Indonesia harus menjadi kebanggaan dan tanggung jawab kolektif.

Komitmen untuk bangga, mahir, dan maju dengan Bahasa Indonesia harus menjadi komitmen kolektif. Ini termasuk kedisiplinan dalam menggunakan Bahasa Indonesia di berbagai ruang publik. Kebiasaan ini akan meneguhkan bahasa sebagai jati diri dan daya saing bangsa.

Advertisement

Trigatra Bangun Bahasa: Pilar Kebijakan Kebahasaan Nasional

Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga memperkenalkan prinsip Trigatra Bangun Bahasa. Prinsip ini menjadi dasar kebijakan kebahasaan yang inklusif dan adaptif terhadap dinamika global. Ini merupakan upaya komprehensif dalam pengelolaan bahasa nasional.

Trigatra Bangun Bahasa mencakup tiga pilar utama. Pertama, pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kedua, pelestarian bahasa dan sastra daerah sebagai kekayaan budaya. Ketiga, penguasaan bahasa asing untuk menghadapi tantangan global.

Selain pengutamaan Bahasa Indonesia, pelindungan bahasa dan sastra daerah juga menjadi prioritas utama. Hal ini diwujudkan melalui regulasi yang mendukung, pendidikan yang relevan, serta revitalisasi budaya lokal. Mendikdasmen mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bangga, mahir, dan maju bersama Bahasa Indonesia.

Peran Pemerintah Daerah dan Pengawasan Penggunaan Bahasa

Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, menambahkan bahwa konsolidasi ini sangat penting. Tujuannya adalah menyamakan persepsi lintas sektor terkait pelaksanaan pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia. Ini berlaku di ruang publik, dokumen resmi, dan komunikasi kelembagaan.

Ia menekankan pentingnya dukungan aktif dari pemerintah daerah. Dukungan ini mencakup sosialisasi yang masif, pemantauan berkala, pendampingan, serta evaluasi berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan implementasi kebijakan kebahasaan berjalan efektif.

Sebagai wujud konkret dukungan, beberapa pemerintah daerah telah menandatangani komitmen bersama. Di antaranya adalah Pemda Kota Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Sumenep. Jawa Timur diharapkan dapat menjadi teladan nasional dalam kebijakan kebahasaan yang terintegrasi.

Berita Terbaru
  • Trivia: 800 Ribu Guru Ditarget Tuntas! Ini Target Ambisius DPR untuk Sertifikasi Guru
  • Fakta Tinggi Gelombang Empat Meter: Balawista Lebak Imbau Nelayan Waspada Bahaya Laut Selatan Banten
  • Turnamen Speedboat Kaltara: Bukan Sekadar Adu Cepat, Ini Ajang Promosi Sport Tourism Unggulan!
  • Tak Sembarangan! Ini Seluk Beluk Donor ASI yang Tepat Sasaran Menurut IDAI
  • Fakta Stunting: Sulawesi Selatan Gencarkan Program Genting, Sasar 15 Ribu Anak
  • bahasa indonesia
  • jati diri bangsa
  • jawa timur
  • kebahasaan
  • kedaulatan bahasa
  • konsolidasi bahasa
  • konten ai
  • mendikdasmen
  • pendidikan
  • #planetantara
  • ruang publik
  • trigatra bangun bahasa
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.