LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Mengenang Kwik Kian Gie, Ekonom Berprinsip yang Wafat di Usia 90 Tahun: Pengkritik Kebijakan dari Orde Baru hingga Reformasi

Indonesia berduka atas wafatnya Kwik Kian Gie, ekonom dan negarawan berprinsip. Simak perjalanan hidupnya sebagai pengkritik berani kebijakan ekonomi nasional.

Kamis, 31 Jul 2025 22:21:00
konten ai
Dunia ekonomi dan politik Indonesia berduka atas wafatnya Kwik Kian Gie, ekonom senior dan mantan menteri yang dikenal kritis terhadap kebijakan ekonomi liberal. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Indonesia kehilangan salah satu pemikir paling tajam dan pengkritik berprinsip, Kwik Kian Gie, yang wafat pada Senin malam (31/7) di usia 90 tahun. Wawasan berbasis data dan pendekatan akal sehatnya telah membentuk kebijakan ekonomi bangsa secara signifikan. Berita duka ini pertama kali dibagikan oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, yang menyampaikan belasungkawa mendalam.

Kwik Kian Gie meninggalkan warisan panjang sebagai ekonom, edukator, politikus, dan nasionalis sejati. Kepergiannya menjadi duka bagi banyak pihak, terutama di kalangan aktivis dan akademisi yang sering menjadikannya rujukan dalam diskusi kebijakan ekonomi nasional. Jenazah Kwik Kian Gie disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Ucapan belasungkawa dan penghormatan terus mengalir dari berbagai tokoh dan masyarakat. Kwik dikenal sebagai mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran, bahkan di tengah badai demi kepentingan rakyat dan bangsa. Sosoknya yang berani dan konsisten dalam prinsip menjadi teladan bagi banyak generasi.

Advertisement

Melawan Arus: Perjalanan Intelektual dan Pendidikan Kwik Kian Gie

Lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935, Kwik Kian Gie menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia melanjutkan studinya di Nederlandse Economische Hogeschool, yang kini dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam di Belanda, hingga tahun 1963. Di Rotterdam, Kwik aktif dalam komunitas mahasiswa yang memperjuangkan demokrasi dan rasionalitas ilmiah, pengalaman yang sangat membentuk pemikirannya.

Setelah menyelesaikan studinya, Kwik memulai karier profesionalnya di Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag dari tahun 1963 hingga 1964. Ia kemudian memegang beberapa posisi strategis di sektor bisnis dan keuangan, baik di Belanda maupun di Indonesia, hingga pertengahan tahun 1970-an. Namun, hati dan perhatiannya lebih tertuju pada dunia pendidikan dan pengembangan kebijakan.

Pada tahun 1970-an, ia mendirikan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI). Kemudian, pada tahun 1987, bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), melanjutkan kontribusinya pada pendidikan ekonomi dan bisnis di Indonesia. Kwik Kian Gie bukan hanya seorang akademisi, melainkan juga seorang tokoh publik yang kuat dan vokal sejak era Orde Baru, terutama melalui tulisan-tulisannya di Harian Kompas.

Advertisement

Pada masa ketika sedikit intelektual yang berani menyuarakan kritik terhadap kebijakan Orde Baru, Kwik Kian Gie menjadi pengecualian. Ia tidak hanya menjadi pengamat ekonomi, tetapi juga seorang kritikus berani yang tetap berada di luar lingkaran kekuasaan. Kwik mengambil peran informal sebagai penjaga akal sehat bangsa, seringkali berlawanan dengan arus utama.

Pemimpin Berprinsip: Jejak Kwik Kian Gie dalam Pemerintahan dan Kebijakan

Kwik Kian Gie tetap vokal selama periode Reformasi dan memasuki dunia politik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Oktober 1999. Kemudian, ia diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 26 Oktober 1999, posisi yang dipegangnya hingga 23 Agustus 2000.

Setelah itu, Kwik Kian Gie menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri dari 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004. Yang membedakan Kwik dari banyak pejabat lainnya adalah keberaniannya untuk tetap kritis dari dalam sistem. Ia dikenal karena menentang privatisasi BUMN, menolak ketergantungan pada Dana Moneter Internasional (IMF), dan secara konsisten menganjurkan renegosiasi utang luar negeri.

Kwik bahkan menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika pemerintah terus mendukung konglomerat korup melalui kebijakan yang merugikan kepentingan publik. Baginya, jabatan hanyalah sarana, bukan tujuan, dan prinsip-prinsipnya tidak dapat dinegosiasikan. Ketua Umum Muhammadiyah dan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengenang Kwik sebagai nasionalis sejati yang tak pernah berhenti berpikir dan berbicara kritis tentang masalah yang dihadapi negaranya.

Di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie juga dikenal sebagai pejabat berprinsip yang berkomitmen pada keadilan sosial dan peran negara dalam ekonomi. Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Kwik sangat tegas pada pentingnya peran negara dalam memastikan kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus memimpin dalam membangun ekonomi yang berkeadilan sosial.

Warisan Pemikiran dan Keteladanan Kwik Kian Gie

Sepanjang hidupnya, Kwik Kian Gie tidak hanya aktif dalam ruang kebijakan, tetapi juga tetap menjadi penulis yang produktif dan kritis. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengenang Kwik sebagai pejabat publik yang konsisten, mencerahkan, dan transparan dalam pandangan maupun tindakannya. Kwik sering mengirimkan tulisan, buku, artikel, dan makalahnya kepada Mahfud.

Pandangan Kwik Kian Gie tentang kedaulatan ekonomi tetap menjadi warisan intelektualnya yang paling penting. Ia secara konsisten memperingatkan terhadap jebakan utang luar negeri, menolak subordinasi politik terhadap institusi asing, dan mengkritik keras praktik oligarki. Kwik adalah penulis beberapa buku penting, termasuk Analisis Ekonomi Politik Indonesia, Gejolak Ekonomi Indonesia, Kebijakan Ekonomi Politik dan Hilangnya Akal Sehat, dan Pikiran yang Terkorupsi.

Kepergian Kwik Kian Gie adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi dunia ekonomi dan politik Indonesia, tetapi juga bagi bangsa yang masih mencari landasan moral dalam perumusan kebijakan publik. Ia percaya bahwa kejujuran intelektual tidak boleh dikompromikan. Keberanian untuk berpikir berbeda adalah bentuk patriotisme tertinggi, sebuah prinsip yang selalu ia pegang teguh.

Berita Terbaru
  • Bikin Fans Histeris, Chenle NCT Ungkap Syarat Kembali ke Jakarta: Konser Solo!
  • Tahukah Anda? FFI Bentuk Operator Liga Profesional, PFL 2 Siap Jadi Kawah Candradimuka Talenta Futsal Indonesia
  • Fakta Unik: Mantan Jubir KPK Johan Budi Kini Resmi Jadi Komisaris Transjakarta
  • Terungkap! Bantuan Pangan Bulog Tak Sentuh Pelaku Judi Online, Begini Cara Bulog Pastikan Tepat Sasaran
  • Tersangka Kelima Kasus Korupsi Masker COVID-19 Ditahan, Siapa Sosok di Balik Skandal Rp1,58 Miliar?
  • berita duka
  • ekonom indonesia
  • intelektual
  • kebijakan ekonomi
  • konten ai
  • kwik kian gie
  • negarawan
  • orde baru
  • #planetantara
  • reformasi
  • tokoh nasional
  • tokoh politik
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.