Menko AHY: Pengembangan MRO Kertajati Prioritaskan Helikopter, Dorong Lahirnya Aero City
Menko AHY mengumumkan fokus awal pengembangan pusat perawatan pesawat (MRO) di Bandara Kertajati adalah helikopter, dengan proyeksi pengembangan lebih lanjut untuk pesawat lain dan pembentukan aero city.
Jakarta, 23 April 2024 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan bahwa tahap awal pengembangan pusat perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) di Bandara Kertajati, Jawa Barat, akan memprioritaskan layanan untuk helikopter. Pengumuman ini disampaikan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu lalu. Kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Garuda Maintenance Facilities (GMF) diharapkan berjalan lancar untuk merealisasikan proyek ambisius ini.
AHY menekankan pentingnya kerja sama yang konkret untuk mewujudkan fasilitas MRO di Kertajati. Meskipun tahap awal difokuskan pada helikopter (rotary wing), ia berharap pengembangan MRO di masa mendatang dapat mencakup berbagai jenis pesawat. Proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut, AHY memaparkan potensi ekonomi yang besar dari pembangunan kawasan MRO di Kertajati. Ia menyebutkan kontribusi industri kedirgantaraan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 4,6 persen. Dengan penguatan industri ini, diharapkan akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Cirebon dan Patimban.
Pengembangan MRO Kertajati: Tonggak Kemandirian Industri Penerbangan Nasional
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menghadiri penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement/HoA) dan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada Senin, 21 April 2024. Menteri Budi Karya Sumadi menyampaikan, "Bandara Kertajati memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional."
Dengan hadirnya Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) seluas 84,2 hektare – bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluas 3.480 hektare – Indonesia akan memiliki basis perawatan pesawat terintegrasi. Hal ini diharapkan mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi industri penerbangan nasional. Kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat perawatan pesawat yang terintegrasi dan modern.
Proyek ini selaras dengan visi pemerintah untuk meningkatkan daya saing Indonesia di sektor penerbangan internasional. Pengembangan MRO di Kertajati bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Potensi Aero City Cirebon-Patimban
AHY optimistis pengembangan MRO di Kertajati akan menjadi pendorong utama terbentuknya aero city di wilayah Cirebon dan Patimban. Keberadaan pusat perawatan pesawat akan menarik investasi dan menciptakan ekosistem industri kedirgantaraan yang lengkap. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut.
Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan potensi ekonomi yang besar, pengembangan MRO di Kertajati diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi pengembangan industri kedirgantaraan di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan proyek ini agar dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dalam industri perawatan pesawat terbang. Keberadaan fasilitas MRO yang modern dan terintegrasi akan menarik maskapai penerbangan asing untuk melakukan perawatan pesawat di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
Secara keseluruhan, proyek pengembangan MRO di Bandara Kertajati merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri penerbangan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan fokus pada helikopter di tahap awal, proyek ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang.