Menteri Lingkungan Hidup Himbau Pesantren Kelola Sampah dengan Baik
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengajak pesantren di Indonesia untuk mengelola sampah dengan baik guna mengurangi volume sampah nasional, dimulai dari mengurangi sampah organik dan penggunaan kemasan sekali pakai.

Purwakarta, Jawa Barat, 3 Agustus 2024 - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyerukan pengelolaan sampah yang baik di seluruh pesantren Indonesia untuk mengurangi volume sampah nasional. Seruan ini disampaikan dalam acara Aksi Pesantren Bebas Sampah di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu lalu. Acara ini dihadiri ribuan santri Al-Muhajirin baik secara daring maupun luring, sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari.
Dalam sambutannya, Menteri Nurofiq menekankan pentingnya tanggung jawab pengelolaan sampah seiring dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Beliau mencontohkan Pondok Pesantren Al-Muhajirin dengan total hampir tujuh ribu santri di seluruh cabangnya. "Jika kita asumsikan setiap orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah per hari, maka di Al-Muhajirin, tumpukan sampah harian mencapai 3.500 kilogram. Jumlah ini cukup besar," ujarnya. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang tepat dan benar menjadi sangat krusial.
Lebih lanjut, Menteri Nurofiq mengajak seluruh pesantren untuk menerapkan beberapa kebiasaan baru dalam upaya mengurangi sampah. Salah satu yang ditekankan adalah pentingnya mengurangi pemborosan makanan, mengingat sampah organik menyumbang 50 persen dari total sampah di Indonesia. Selain itu, beliau juga mendorong pengurangan penggunaan produk dengan kemasan sekali pakai.
Pengelolaan Sampah di Pesantren: Sebuah Kebutuhan Mendesak
Menteri Nurofiq menjelaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik di lingkungan pesantren tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting tentang kebersihan dan tanggung jawab kepada para santri. Hal ini sejalan dengan ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Beliau memberikan contoh sederhana namun efektif, seperti penggunaan tumbler yang dapat digunakan kembali. "Mari kita putuskan bersama, mulai hari ini kita akan menggunakan tumbler yang dapat kita gunakan kembali. Ini sangat penting bagi kita semua untuk mengurangi sampah yang kita hasilkan," kata Menteri Nurofiq.
Langkah-langkah sederhana ini, jika diterapkan secara konsisten di seluruh pesantren di Indonesia, akan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi volume sampah nasional. Selain itu, hal ini juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam menerapkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Aksi Nyata Pesantren Bebas Sampah
Acara Aksi Pesantren Bebas Sampah di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3 bukan hanya sekadar seruan, tetapi juga merupakan aksi nyata dalam penerapan pengelolaan sampah. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi pesantren lain untuk melakukan hal serupa dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Partisipasi ribuan santri Al-Muhajirin, baik secara daring maupun luring, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendukung program ini. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah telah mulai tumbuh di kalangan generasi muda.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak program serupa yang melibatkan pesantren dan masyarakat luas untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.
Dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, diharapkan Indonesia dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Upaya ini membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Kesimpulan
Himbauan Menteri Lingkungan Hidup untuk pengelolaan sampah di pesantren merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi volume sampah nasional. Dengan menerapkan kebiasaan sederhana dan konsisten, pesantren dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.