Menteri LH Bangun Kesadaran Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pendidikan
Kementerian Lingkungan Hidup dan tiga kementerian lain berkolaborasi untuk menciptakan kampus dan sekolah bebas sampah di Indonesia, dengan fokus mengurangi sampah yang mencapai 56,63 juta ton per tahun.

Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 15 Maret 2025 - Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, memimpin inisiatif nasional untuk membangun kesadaran pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi strategis antara Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya jelas: menciptakan kampus dan sekolah yang bebas sampah di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini diresmikan di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, dengan dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Fauzan, dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat. Ketiga kementerian sepakat untuk melibatkan universitas dan sekolah di berbagai wilayah Indonesia dalam gerakan besar ini, guna mengurangi dampak buruk sampah terhadap lingkungan hidup.
Gerakan ini merupakan bagian dari kampanye Asta Kampus dan Sekolah dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025. Sebanyak 2.137 peserta dari delapan universitas di Indonesia, termasuk ULM sebagai tuan rumah, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Cenderawasih, Universitas Brawijaya, Universitas Pattimura, Universitas Udayana, dan Universitas Nusa Cendana, berpartisipasi dalam program ini. Lebih lanjut, 56 sekolah tingkat dasar dan menengah juga turut serta, menunjukkan komitmen nasional terhadap keberlanjutan lingkungan sejak usia dini.
Kampanye Nasional Pengelolaan Sampah
Menteri Hanif menekankan bahwa HPSN menjadi momen penting untuk merefleksikan sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Data menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sampah hingga 56,63 juta ton per tahun, dengan 60,99 persen di antaranya belum terkelola dengan baik. Komposisi sampah didominasi oleh sisa makanan (39,87 persen), disusul sampah plastik (19,16 persen), kayu/ranting (11,83 persen), dan kertas/karton (10,83 persen).
Sumber utama sampah berasal dari rumah tangga (50,78 persen), pasar (12,19 persen), kawasan perniagaan (14,77 persen), dan kawasan lainnya (8,14 persen). Menteri Hanif menegaskan bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama dan upaya mengurangi serta mengelola sampah agar tidak berakhir di tempat pemrosesan akhir harus menjadi prioritas.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Fauzan, menambahkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial sebagai motor penggerak perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah. Sinergi dan kolaborasi yang kuat antara kementerian, akademisi, dan masyarakat, dengan memanfaatkan sains dan ilmu pengetahuan, sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Universitas Lambung Mangkurat: Mitra Strategis Pemerintah
Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri, menyatakan kebanggaannya menjadi tuan rumah acara ini dan menegaskan kesiapan ULM untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan dan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Dalam acara tersebut, dilakukan pengukuhan kader lingkungan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, serta peninjauan stan yang menampilkan produk inovasi dari berbagai fakultas di ULM.
Inisiatif ini menandai langkah signifikan dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari kementerian hingga pelajar dan mahasiswa, diharapkan kesadaran dan praktik pengelolaan sampah yang baik dapat tertanam kuat di masyarakat, menciptakan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Gerakan ini tidak hanya sekadar kampanye, tetapi merupakan komitmen nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Harapannya, kolaborasi ini akan menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Indonesia.