Mentan Utamakan Stok Beras Dalam Negeri Sebelum Ekspor, Waspadai Ancaman Iklim Global
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memprioritaskan penguatan stok beras dalam negeri sebelum ekspor, meskipun produksi melimpah, guna menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan iklim global.
Jakarta, 27 April 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya memprioritaskan penguatan stok beras dalam negeri sebelum mempertimbangkan ekspor, meskipun produksi nasional meningkat signifikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah ketidakpastian iklim global. Pernyataan ini disampaikan di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian di Jakarta, Sabtu lalu, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan ekspor beras.
Meskipun stok beras nasional saat ini mencapai 3,18 juta ton, Mentan menekankan fokus utama tetap pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri. "Kita upayakan dulu stok kita berkuat," tegas Mentan. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif terhadap potensi dampak negatif perubahan iklim terhadap produksi pangan nasional.
Pernyataan Mentan ini sekaligus menjawab pertanyaan publik terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan ekspor beras mengingat produksi yang melimpah. Namun, Mentan menekankan bahwa ekspor baru akan dipertimbangkan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi sepenuhnya. Hal ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan nasional dalam menghadapi tantangan global.
Penguatan Stok Beras: Jaga Ketahanan Pangan Nasional
Mentan Amran Sulaiman menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan di balik penekanan pada penguatan stok beras dalam negeri. Ia menekankan pentingnya antisipasi terhadap kondisi ekstrem, dengan mencontohkan pengalaman negara-negara seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina yang pernah mengalami krisis pangan akibat cuaca ekstrem. "Yang penting kita dulu cukup dalam negeri. Kita harus siap kecukupan kita, bila perlu kita siapkan betul-betul lebih dari cukup bila perlu. Kenapa? Iklim tidak bersahabat," ujarnya.
Indonesia, lanjut Mentan, saat ini berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan. Komitmen kuat untuk menjaga ketahanan pangan nasional menjadi prioritas utama di tengah dinamika global yang semakin kompleks. "Kita harus mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia dan Filipina," tegas Mentan kembali.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Penguatan stok beras menjadi strategi kunci dalam menghadapi potensi ancaman terhadap ketahanan pangan.
Pemerintah juga menyadari pentingnya menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik. Dengan memastikan stok yang cukup, pemerintah dapat mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.
Respon Terhadap Pernyataan Presiden
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan persetujuannya untuk mengekspor beras ke beberapa negara, mengingat produksi beras Indonesia yang melimpah. Meskipun demikian, Presiden belum merinci negara tujuan ekspor tersebut. Malaysia diketahui telah menyatakan minatnya untuk mengimpor beras dari Indonesia.
"Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya di acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).
Pernyataan Presiden ini menunjukkan kepercayaan diri pemerintah terhadap kapasitas produksi beras nasional. Namun, kebijakan ekspor tetap akan mempertimbangkan aspek ketahanan pangan dalam negeri.
Pernyataan Mentan Amran Sulaiman memberikan konteks yang lebih rinci terhadap kebijakan ekspor beras. Prioritas tetap diberikan pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri, sebelum mempertimbangkan ekspor untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional.
Dengan mempertimbangkan potensi dampak perubahan iklim, kebijakan ini menunjukkan langkah yang proaktif dan bijaksana dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Kesimpulannya, kebijakan pemerintah dalam hal ekspor beras didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan prioritas pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Penguatan stok beras menjadi strategi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.