PANRB Dorong Transformasi Digital Pemerintah yang Berpusat pada Warga
Menteri PANRB Rini Widyantini menekankan pentingnya pendekatan 'citizen centric' dalam transformasi digital pemerintah Indonesia untuk menciptakan layanan publik yang terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Jakarta, 14 Februari 2024 - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menegaskan bahwa pendekatan citizen centric atau berpusat pada warga menjadi kunci utama dalam transformasi digital pemerintahan. Transformasi ini bertujuan menghadirkan layanan pemerintah yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat lalu, Rini menjelaskan bahwa transformasi digital bukan sekadar integrasi sistem. Lebih dari itu, transformasi ini harus memberikan dampak nyata dan positif bagi kehidupan masyarakat. Inisiatif ini sejalan dengan konsep moments of life, yang mencakup seluruh tahapan kehidupan warga, dari lahir hingga meninggal dunia.
Layanan Digital yang Komprehensif
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan layanan digital yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Layanan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari antar-pemerintah, pemerintah kepada pegawai, pemerintah kepada masyarakat, hingga pemerintah kepada institusi bisnis. Integrasi proses bisnis menjadi kunci keberhasilan layanan digital yang komprehensif ini.
Rini menambahkan bahwa transformasi digital diharapkan mampu menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif. Selain itu, transformasi ini diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia. Pendekatan yang terintegrasi dan berpusat pada warga menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Lima Komponen Transformasi Digital
Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menambahkan lima komponen penting dalam transformasi digital. Pertama, pembangunan infrastruktur digital yang inklusif, berkualitas, dan terjangkau. Kedua, teknologi pemerintah digital yang berpusat pada warga dan terpadu. Ketiga, ekosistem dan industri digital yang adaptif, inovatif, dan sinergis.
Keempat, pengawasan ruang digital, terutama untuk generasi muda. Meutya menekankan pentingnya literasi digital dan pengawasan yang ketat terhadap konten berbahaya di dunia maya. Pemerintah berencana memperketat pengawasan dan meningkatkan literasi digital, khususnya untuk anak-anak dan orang tua. Regulasi tegas akan segera disusun untuk menegakkan hukum terhadap penyebar konten berbahaya.
Kelima, literasi digital yang mumpuni. Meutya mengajak seluruh masyarakat dan media untuk turut serta dalam mengamankan ruang digital dan memperkuat literasi digital. Hal ini penting untuk melindungi anak-anak dan menciptakan lingkungan digital yang aman bagi mereka untuk belajar, bermain, dan tumbuh.
Kesimpulan
Transformasi digital pemerintah Indonesia yang berpusat pada warga (citizen centric) merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan dan memastikan aksesibilitas yang mudah, pemerintah berupaya untuk memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Komitmen ini didukung oleh pembangunan infrastruktur digital yang memadai, serta peningkatan literasi dan pengawasan di ruang digital.