Pemkab Bangka Barat Anggarkan Rp1 Miliar untuk Perangi Stunting
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mengalokasikan Rp1 miliar untuk percepatan penanganan stunting, dengan fokus pada pemberian susu bergizi dan peningkatan asupan gizi bagi anak-anak.
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting. Alokasi dana sebesar Rp1 miliar telah disiapkan pada tahun ini sebagai langkah percepatan penanganan masalah gizi kronis tersebut. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi, bahkan menghilangkan kasus stunting di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai program. Salah satu fokus utamanya adalah penyediaan susu bergizi bagi anak-anak yang menderita stunting dan berisiko mengalami stunting. Pemberian susu secara rutin diyakini dapat membantu meningkatkan status gizi anak.
"Anggaran ini kami siapkan untuk penanganan stunting, salah satunya dengan penyediaan susu yang akan diberikan kepada anak-anak yang menderita stunting dan berisiko menderita stunting," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti, di Mentok, Kamis (20/2).
Percepatan Penanganan Stunting di Bangka Barat
Sampai akhir tahun 2024, tercatat sebanyak 822 anak di Kabupaten Bangka Barat menderita stunting. Anak-anak tersebut tersebar di seluruh kecamatan. Meskipun jumlahnya masih signifikan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat optimistis bahwa dengan adanya bantuan dan program yang telah disiapkan, angka stunting dapat ditekan secara signifikan.
"Sampai akhir tahun 2024 masih terdapat sebanyak 822 anak yang menderita stunting, tersebar di seluruh kecamatan," kata Muhammad Sapi'i Rangkuti. Meskipun demikian, ia meyakini bahwa upaya yang dilakukan akan mampu mengurangi jumlah tersebut secara signifikan. "Untuk jumlah kasus keseluruhan saat ini kami masih melakukan rekapitulasi dan baru diketahui akhir bulan ini, namun kami yakin saat ini jumlah tersebut sudah menurun seiring dengan berbagai pola penanganan yang dilakukan selama ini," ujarnya.
Selain penyediaan susu, program lain yang akan dijalankan meliputi perbaikan asupan gizi secara menyeluruh. Diharapkan dengan kombinasi pemberian susu dan perbaikan gizi, kasus stunting dapat ditekan hingga nol kasus. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah stunting.
Pencegahan Stunting melalui Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil
Sebagai upaya pencegahan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil. Pemeriksaan kesehatan berkala di fasilitas kesehatan setempat, seperti bidan yang tersebar di seluruh kelurahan dan desa, sangat dianjurkan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi risiko stunting pada bayi.
Pemeriksaan kesehatan rutin, dikombinasikan dengan asupan makanan yang lengkap dan bergizi bagi ibu hamil, diharapkan mampu mencegah kelahiran bayi stunting. Dengan demikian, bayi yang dilahirkan akan lebih sehat dan memiliki kesempatan tumbuh kembang yang optimal sesuai usianya. Pendekatan ini menunjukkan strategi komprehensif yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, orang tua, dan ibu hamil, diharapkan upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Bangka Barat dapat terwujud. Hal ini penting untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas, serta memiliki potensi optimal untuk masa depan.
Kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat krusial dalam keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan target pengurangan bahkan eliminasi kasus stunting di Kabupaten Bangka Barat dapat tercapai.
Program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga edukasi dan pembinaan kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat untuk mencegah stunting.