Pemkab Manokwari Perluas Lahan Padi Jagung, Wujudkan Ketahanan Pangan
Pemerintah Kabupaten Manokwari gencar perluas lahan padi dan jagung demi ketahanan pangan, optimalisasi lahan pertanian dan swasembada sapi jadi fokus utama.
Manokwari, Papua Barat - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari tengah gencar memperluas lahan pertanian untuk penanaman padi dan jagung. Langkah ini merupakan upaya strategis dalam menciptakan ketahanan pangan di daerah tersebut. Bupati Manokwari, Hermus Indou, menegaskan komitmennya untuk merealisasikan program ketahanan pangan nasional di Manokwari. Hal ini disampaikannya di Manokwari, Rabu (14/5), menanggapi program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden.
Pemkab Manokwari menargetkan peningkatan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lebih dari 1.200 hektare lahan persawahan yang tersebar di beberapa distrik. Distrik Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey menjadi fokus utama perluasan lahan padi untuk menghasilkan kualitas terbaik. Tidak hanya padi, Pemkab Manokwari juga menunjuk Distrik Masni sebagai sentra perkebunan jagung, bahkan telah mendapatkan pendampingan dari Polda Papua Barat dalam pengembangannya.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap situasi geopolitik global yang dinamis dan tak menentu. "Kita harus memiliki ketahanan pangan," ujar Bupati Indou, menekankan pentingnya langkah antisipatif ini. Pemkab juga berkomitmen untuk terus memantau cadangan beras di daerah tersebut guna memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Optimalisasi Lahan dan Pendataan Pertanian
Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari mendapat amanat untuk memastikan revitalisasi lahan pertanian. Tujuannya adalah agar penanaman padi dan jagung bisa lebih optimal dan produktif. Pemkab juga melakukan pendataan lahan pertanian, baik yang produktif maupun yang tidak produktif. Lahan yang sebelumnya tidak produktif akan dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian lain, seperti cabai atau sayur mayur.
Selain padi dan jagung, Pemkab Manokwari juga memperhatikan sektor peternakan sebagai penunjang ketahanan pangan. Kabupaten Manokwari kini telah mencapai swasembada sapi, tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar daerah. Namun, Pemda terus berupaya mendata jumlah dan jenis ternak, terutama sapi yang sering dilepasliarkan di perkebunan kelapa sawit.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat menunjukkan bahwa produksi padi di Kabupaten Manokwari pada tahun 2024 mencapai 14.460 ton gabah kering giling. Angka ini menunjukkan potensi yang besar untuk terus ditingkatkan melalui optimalisasi lahan dan peningkatan produktivitas.
Dukungan Polda Papua Barat dan Swasembada Sapi
Polda Papua Barat memberikan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan di Kabupaten Manokwari, khususnya dalam pengembangan sentra jagung di Distrik Masni. Pendampingan dari kepolisian diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Swasembada sapi di Kabupaten Manokwari juga menjadi bukti keberhasilan program ketahanan pangan yang terintegrasi.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya Pemkab Manokwari dalam melakukan pendataan dan pengawasan terhadap populasi ternak. Meskipun sebagian besar peternak masih melepasliarkan sapi mereka, upaya pendataan ini penting untuk memastikan ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya ternak secara optimal. Dengan demikian, ketahanan pangan di Kabupaten Manokwari dapat terwujud secara berkelanjutan.
Dengan tercapainya swasembada sapi, Kabupaten Manokwari tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa program ketahanan pangan yang dijalankan Pemkab Manokwari telah membuahkan hasil yang signifikan. Pemkab Manokwari berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi pangan dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakatnya.
Ketahanan pangan yang baik akan memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pemkab Manokwari akan terus berupaya meningkatkan produksi pangan dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakatnya.
Program perluasan lahan pertanian padi dan jagung di Kabupaten Manokwari merupakan langkah penting dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polda Papua Barat, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat Manokwari.