Pemkot Pekanbaru Tanam 15 Ribu Jagung Pipil di Lahan Tidur, Wujudkan Swasembada Pangan
Pemerintah Kota Pekanbaru manfaatkan lahan tidur seluas 11 hektare di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya untuk menanam 15 ribu batang jagung pipil, demi mewujudkan swasembada pangan dan ekonomi berputar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Provinsi Riau, telah memanfaatkan lahan tidur seluas 11 hektare di Kawasan Kompleks Perkantoran Tenayan Raya dengan menanam 15 ribu batang pohon jagung pipil. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Pekanbaru untuk meningkatkan produktivitas lahan dan mendukung ketahanan pangan di kota tersebut. Kegiatan penanaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok tani setempat dan perusahaan swasta, serta bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan produktif.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, memimpin langsung penanaman jagung pipil pada Senin lalu. Beliau menjelaskan bahwa lahan seluas 11 hektare tersebut sebelumnya tidak termanfaatkan secara optimal. Dengan program ini, Pemkot Pekanbaru berharap dapat meningkatkan produktivitas lahan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. "Daripada dibiarkan, kami ubah menjadi lahan pertanian produktif yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya kelompok tani yang akan mengelolanya," ujar Agung Nugroho.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Pekanbaru dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan produktif. Lebih dari 300 hektare lahan di Kawasan Tenayan Raya dimiliki oleh Pemkot Pekanbaru, dan program ini diharapkan menjadi contoh bagi pemanfaatan lahan tidur lainnya. Agung Nugroho juga menekankan pentingnya swasembada pangan, dengan harapan Pekanbaru mampu memproduksi dan mengonsumsi hasil pertaniannya sendiri. "Kami harus mampu memproduksi apa yang kita konsumsi dan mengonsumsi apa yang kita produksi. Dengan demikian ekonomi akan berputar. Selain lebih sehat, ini juga memperkuat kemandirian kita sebagai bangsa,” ungkap Agung.
Pemanfaatan Lahan dan Dukungan Multipihak
Pemkot Pekanbaru tidak hanya fokus pada penanaman jagung pipil, tetapi juga melibatkan berbagai pihak untuk mendukung keberhasilan program ini. PT Surya Intisari Raya (SIR) memberikan kontribusi signifikan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), membantu mulai dari pembukaan lahan, penyediaan bibit, hingga perawatan tanaman. Keterlibatan perusahaan swasta ini menunjukkan sinergi positif antara pemerintah dan sektor swasta dalam pembangunan daerah.
Setelah panen, hasil pertanian akan dikelola secara mandiri oleh kelompok tani. Keuntungan yang diperoleh akan diputar kembali untuk meningkatkan perekonomian kelompok tani tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Pekanbaru dalam memberdayakan masyarakat dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan. Pemkot juga berkolaborasi dengan Bank Riau Kepri Syariah untuk memberikan akses kredit usaha produktif kepada para petani, memudahkan mereka dalam mengembangkan usaha pertanian.
Sebagai bentuk perlindungan sosial, Pemkot Pekanbaru juga membayarkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) bagi para pekerja rentan di sektor pertanian. Langkah ini menunjukkan kepedulian Pemkot Pekanbaru terhadap kesejahteraan para petani dan pekerja di sektor pertanian.
Gerakan Penghijauan Serta Ketahanan Pangan
Selain penanaman jagung, kegiatan ini juga dipadukan dengan gerakan penghijauan yang melibatkan aparatur sipil negara (ASN), guru, dan tenaga harian lepas (THL). Mereka diajak untuk menanam pohon di lingkungan tempat tinggal, tempat bermain, dan tempat kerja. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mewariskan lingkungan yang sehat kepada generasi mendatang.
Program penanaman jagung pipil ini merupakan contoh nyata komitmen Pemkot Pekanbaru dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan lahan tidur dan melibatkan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Pekanbaru.
Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mendorong swasembada pangan. Dengan memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan pangan, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian daerah.
Keberhasilan program ini akan menjadi tolok ukur bagi program serupa di daerah lain. Pemkot Pekanbaru telah menunjukkan contoh nyata bagaimana pemanfaatan lahan tidur dapat diubah menjadi aset produktif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.