Pencarian Nelayan Hilang di Merauke Pasca Perahu Terbalik Akibat Cuaca Buruk
Tim SAR Merauke, Papua Selatan, tengah mencari seorang nelayan yang hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik di Muara Sungai Bian akibat cuaca buruk pada Kamis (13/2), sementara tiga penumpang lainnya berhasil diselamatkan.
Jayapura, 14 Februari 2024 - Sebuah peristiwa nahas terjadi di perairan Muara Sungai Bian, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Sebuah perahu motor yang membawa empat penumpang terbalik akibat cuaca buruk pada Kamis (13/2), mengakibatkan seorang penumpang hilang dan hingga kini masih dalam pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.
Kepala SAR Merauke, Alman Samba Imbiri, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa perahu tersebut tengah menuju Kampung Sanggase ketika diterjang cuaca buruk. "Perahu yang membawa empat orang itu mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk," ungkap Alman dalam keterangannya di Merauke, Jumat (14/2).
Kronologi Kejadian dan Pencarian
Laporan pertama kali diterima oleh pihak SAR Merauke sekitar pukul 18.00 WIT pada Kamis (13/2) dari Yanto, seorang warga yang tinggal di pesisir Muara Sungai Bian. Setelah menerima laporan tersebut, tim SAR langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR Okaba, Polsek Okaba, Koramil Okaba, dan dibantu oleh masyarakat setempat, segera melakukan pencarian. Berkat usaha mereka, tiga penumpang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah Florentinus Kaize, Sergius Kaize, dan Ignasius Ndiken.
Sayangnya, seorang penumpang lainnya, Iwan Segong (50 tahun), masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Pencarian awal difokuskan pada penyisiran pesisir pantai menggunakan kendaraan roda dua. Kondisi cuaca saat pencarian berlangsung dilaporkan hujan sedang dengan kecepatan angin mencapai 15 km/jam.
Upaya Pencarian yang Dilakukan
Tim SAR tidak putus asa. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan pencarian Iwan Segong. "Pencarian akan kembali dilanjutkan pada Sabtu (15/2) dengan menggunakan berbagai peralatan yang dimiliki SAR," tegas Alman. Peralatan yang lebih canggih dan metode pencarian yang lebih terstruktur akan dikerahkan untuk memperluas area pencarian dan meningkatkan peluang menemukan Iwan Segong.
Proses pencarian melibatkan berbagai pihak, menunjukkan sinergi dan kerjasama yang solid antara instansi pemerintah dan masyarakat. Hal ini menjadi bukti kepedulian dan komitmen bersama untuk menemukan korban yang hilang.
Kondisi Cuaca dan Faktor Risiko
Cuaca buruk menjadi faktor utama penyebab kecelakaan perahu tersebut. Kecepatan angin yang mencapai 15 km/jam dan hujan sedang menciptakan kondisi perairan yang berbahaya bagi pelayaran, terutama bagi perahu-perahu kecil seperti yang ditumpangi oleh para korban.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kondisi cuaca, khususnya bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan. Penting untuk selalu memantau prakiraan cuaca sebelum melakukan perjalanan laut dan untuk memastikan keselamatan dengan menggunakan perahu yang layak laut dan sesuai standar keamanan.
Harapan dan Kesimpulan
Hingga saat ini, pencarian Iwan Segong masih terus dilakukan. Semoga upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan membuahkan hasil dan Iwan Segong dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan dalam berlayar dan antisipasi terhadap cuaca buruk.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait pentingnya keselamatan pelayaran dan antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Semoga Iwan Segong segera ditemukan.