Koperasi Desa Merah Putih: Bukan Pengganti, Melainkan Solusi Ekonomi Desa
Menkop Budi Arie Setiadi menegaskan Koperasi Desa Merah Putih hadir sebagai solusi ekonomi desa, bukan pengganti BUMDes, dan mendapat dukungan penuh dari Apdesi.

Jakarta, 11 Maret 2024 - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, memberikan klarifikasi terkait program Koperasi Desa Merah Putih. Beliau menekankan bahwa program ini bukanlah pengganti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah ada, melainkan sebagai tambahan untuk memperkuat perekonomian desa. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Jakarta. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman dan memastikan dukungan penuh terhadap program ini.
Menkop Budi Arie menjelaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi di desa, terutama kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Program ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat desa. Skema bisnis yang baru dan inovatif menjadi daya tarik utama Koperasi Desa Merah Putih dalam upaya pemerataan ekonomi rakyat.
Lebih lanjut, Menkop Budi Arie menekankan bahwa BUMDes tetap akan menjalankan fungsinya. "BUMDes kami pastikan masih tetap ada," tegasnya. Koperasi Desa Merah Putih hadir sebagai instrumen tambahan untuk mempercepat pembangunan ekonomi desa dan menciptakan peluang-peluang baru bagi masyarakat desa. Dengan demikian, kedua entitas ini diharapkan dapat saling melengkapi dan sinergis dalam memajukan perekonomian desa.
Koperasi Desa Merah Putih: Solusi Permasalahan Ekonomi Desa
Salah satu fokus utama Koperasi Desa Merah Putih adalah menjadi agregator hasil produksi pertanian, khususnya saat panen raya. Dengan demikian, koperasi ini dapat membantu menjaga stabilitas harga dan mencegah kerugian petani akibat fluktuasi harga yang tidak terkendali. Hal ini juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional yang dimulai dari tingkat desa.
Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tengkulak yang seringkali memanipulasi harga, merugikan baik produsen maupun konsumen. Dengan adanya koperasi ini, diharapkan petani dapat memperoleh harga yang lebih adil dan wajar atas hasil pertanian mereka.
Model bisnis Koperasi Desa Merah Putih yang inovatif ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini dirancang untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan di pedesaan.
Dukungan Penuh dari Apdesi dan Pemerintah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menambahkan bahwa penolakan terhadap pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dari beberapa kepala desa disebabkan oleh miskomunikasi. Untuk itu, rapat koordinasi dengan Apdesi sangat penting untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut.
Mendagri berencana mengeluarkan surat edaran untuk memastikan dukungan penuh dari seluruh unsur di tingkat desa. Surat edaran tersebut juga akan mencakup poin-poin pengawasan yang melibatkan peran aktif aparat desa. Langkah ini bertujuan untuk memastikan program ini berjalan dengan efektif dan transparan.
Mendagri juga mengusulkan pembuatan Instruksi Presiden (Inpres) terkait Koperasi Desa Merah Putih agar kementerian dan lembaga terkait dapat memahami tugas dan perannya masing-masing dalam mendukung program ini. Dengan adanya Inpres, diharapkan koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga dapat berjalan lebih optimal.
Ketua Umum Apdesi, Surtawijaya, menyatakan dukungan penuh dari seluruh anggota Apdesi terhadap program ini. "Setelah audiensi ini, kami Apdesi dari Sabang sampai Merauke melihat Kopdes Merah Putih bukan hanya lompatan lagi, yang awalnya kami ragu tapi setelah mendengar penjelasannya kami kepala desa siap mendukung percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih," ujar Surtawijaya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan Apdesi, diharapkan Koperasi Desa Merah Putih dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi permasalahan ekonomi di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.