9.835 Kopdes Merah Putih Terbentuk Kurang dari Dua Bulan, Potong Rantai Pasok dan Rentenir!
Menko Pangan Zulhas laporkan pembentukan 9.835 Kopdes Merah Putih dalam waktu kurang dari dua bulan, bertujuan memangkas rantai pasok dan memberantas praktik rentenir di desa.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengumumkan kabar gembira terkait perkembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Hingga Kamis sore, 8 Mei 2025, tercatat sebanyak 9.835 Kopdes Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia. Pembentukan ini merupakan hasil percepatan pasca-diterbitkannya Instruksi Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025 pada 27 Maret 2025. Hal ini disampaikan Zulhas seusai menghadiri rapat terbatas terkait Kopdes Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Zulhas menjelaskan bahwa percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih ini tidak terlepas dari sepuluh kali rapat koordinasi yang telah dilakukan. Tujuh rapat koordinasi dilaksanakan di Kantor Menko Pangan, dan tiga lainnya di lapangan. Jumlah Kopdes Merah Putih yang terbentuk terus bertambah setiap harinya, menunjukkan antusiasme dan dukungan yang tinggi dari berbagai pihak.
Pembentukan Kopdes Merah Putih ini memiliki tujuan strategis untuk mengatasi permasalahan ekonomi di pedesaan, khususnya dalam hal distribusi barang dan layanan keuangan. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat desa.
Peran Strategis Kopdes Merah Putih dalam Memotong Rantai Pasok
Kopdes Merah Putih dirancang untuk memangkas rantai pasok yang panjang dalam distribusi kebutuhan pokok dan bantuan pemerintah. Dengan demikian, harga barang kebutuhan pokok dapat lebih terjangkau dan bantuan pemerintah dapat tepat sasaran. Koperasi ini akan berfungsi sebagai agen distribusi pupuk, gas, sembako, serta layanan keuangan seperti BRI Link dan BNI, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan berbagai pihak terkait. Kopdes Merah Putih akan menjadi titik distribusi akhir sebelum barang dan layanan tersebut sampai ke masyarakat.
Selain peran distribusi, Kopdes Merah Putih juga akan berperan sebagai agen keuangan. Dengan menyediakan layanan simpan pinjam resmi melalui BRI Link dan BNI, diharapkan dapat mengurangi praktik rentenir dan pinjaman online ilegal (pinjol) yang selama ini meresahkan masyarakat desa. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik ekonomi yang tidak sehat.
Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan transparan di pedesaan. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat secara signifikan.
Memberantas Tengkulak dan Rentenir di Desa
Zulhas menekankan bahwa Kopdes Merah Putih akan menjadi titik distribusi langsung dari pusat ke rakyat. Dengan begitu, peran tengkulak yang selama ini memperpanjang rantai pasok dan meningkatkan harga barang dapat dikurangi. Lebih lanjut, Kopdes Merah Putih juga diharapkan dapat memberantas praktik rentenir dan pinjol yang membebani masyarakat desa.
"Kopdes akan menjadi titik distribusi langsung dari pusat ke rakyat, sekaligus memotong peran rentenir dan pinjol yang selama ini menyulitkan masyarakat," kata Zulhas. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkeadilan dan melindungi masyarakat dari praktik-praktik ekonomi yang merugikan.
Pemerintah mendorong koperasi yang sudah ada untuk bertransformasi menjadi Kopdes Merah Putih. Masyarakat juga dapat membentuk Kopdes Merah Putih yang baru sesuai hasil musyawarah desa khusus (musdesus).
Dengan berbagai fungsi dan perannya, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat desa dan menciptakan perekonomian yang lebih adil dan berkelanjutan.