PM Australia Kunjungi Istana Merdeka, Bahas Kerja Sama Bilateral dengan Presiden Prabowo
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, membahas kerja sama bilateral kedua negara.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 15 Mei 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan tiga hari Albanese ke Indonesia dalam rangka Annual Leaders Meeting Indonesia-Australia. Kedatangan PM Albanese disambut meriah oleh pasukan kehormatan, pasukan berkuda Paspampres, dan ratusan pelajar SD dari kawasan Monas yang dengan antusias mengibarkan bendera Indonesia dan Australia.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo menyambut langsung PM Albanese. Keduanya berjabat tangan hangat sebelum menuju mimbar upacara kunjungan resmi. Upacara diawali dengan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara, diiringi dentuman meriam sebanyak 19 kali sebagai tanda kehormatan. Presiden Prabowo dan PM Albanese kemudian melakukan inspeksi pasukan kehormatan sebelum sesi perkenalan delegasi dari kedua negara.
Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia. Hadirnya sejumlah menteri Indonesia dalam upacara penyambutan, termasuk Menlu Sugiono, Menko Airlangga Hartarto, dan Menhan Prabowo Subianto sendiri, menunjukkan pentingnya pertemuan ini bagi kedua negara. Suasana hangat dan penuh keakraban terpancar dari pertemuan tersebut, menandakan komitmen kuat kedua pemimpin untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
Upacara Kenegaraan dan Pertemuan Bilateral
Setelah upacara penyambutan resmi, Presiden Prabowo dan PM Albanese menuju Ruang Kredensial untuk sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu kenegaraan. Selanjutnya, keduanya melakukan pertemuan tête-à-tête di ruang kerja Presiden. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kedua pemimpin untuk membahas secara mendalam berbagai isu bilateral yang menjadi perhatian bersama.
Usai pertemuan empat mata, Presiden Prabowo dan PM Albanese melanjutkan dengan pertemuan bilateral yang dihadiri oleh delegasi dari kedua negara. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret dalam berbagai bidang kerja sama, mencakup ekonomi, pertahanan, dan pendidikan. Kedua pemimpin juga dijadwalkan untuk memberikan keterangan pers bersama, menyampaikan poin-poin penting yang telah dibahas.
Menteri-menteri yang mendampingi Presiden Prabowo antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kehadiran menteri-menteri dari berbagai sektor menunjukkan luasnya cakupan kerja sama yang akan dibahas.
Santap Siang Resmi dan Harapan Kerja Sama yang Lebih Kuat
Sebagai penutup kunjungan resmi, Presiden Prabowo akan menjamu PM Albanese dan delegasinya dalam santap siang resmi. Santap siang ini diharapkan akan semakin mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Australia. Kunjungan PM Albanese yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 hingga 16 Mei 2025, menunjukkan komitmen kuat Australia dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.
Kunjungan ini bukan hanya kunjungan kenegaraan biasa, tetapi juga menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Baik Indonesia maupun Australia sama-sama berharap kunjungan ini akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak dan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama ini. Diharapkan kerjasama ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Dengan berakhirnya kunjungan PM Albanese, diharapkan akan tercipta hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Australia di masa mendatang. Kedua negara memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, dan kunjungan ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan potensi tersebut.