Polres Pasangkayu Bekali Siswa Cegah Perundungan: Waspada Dampak Buruk Bullying!
Polres Pasangkayu memberikan edukasi kepada siswa SMA Negeri 2 Pasangkayu tentang bahaya perundungan dan cara pencegahannya, guna menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Polres Pasangkayu, Sulawesi Barat, pada Rabu, 14 Mei 2023, memberikan edukasi kepada siswa SMA Negeri 2 Pasangkayu tentang bahaya perundungan atau bullying. Kegiatan ini diinisiasi karena tingginya potensi perundungan di kalangan pelajar dan dampak buruknya bagi korban. Edukasi ini penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar mengajar. Iptu Junaedi, Kaur Mintu Satreskoba Polres Pasangkayu, memimpin sesi edukasi dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Edukasi ini menekankan pentingnya kesadaran akan dampak buruk perundungan, baik bagi korban maupun pelaku. Perundungan bukan hanya masalah sosial, tetapi juga memiliki konsekuensi hukum. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan perundungan menjadi prioritas Polres Pasangkayu untuk melindungi anak-anak di lingkungan sekolah.
Para siswa dan guru diberikan pemahaman komprehensif tentang berbagai bentuk perundungan, mulai dari kekerasan fisik hingga perundungan di dunia maya (cyberbullying). Mereka juga diajarkan strategi untuk mencegah dan mengatasi perundungan, serta pentingnya melaporkan setiap kasus perundungan yang terjadi.
Mengenal Lebih Dekat Ancaman Perundungan
Iptu Junaedi menjelaskan secara rinci tentang definisi perundungan. "Perundungan atau bullying adalah tindakan atau perbuatan agresif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyakiti, merendahkan atau mengintimidasi orang lain," jelasnya. Ia menambahkan bahwa perundungan dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau sosial, dan dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, tempat kerja, dan dunia maya.
Lebih lanjut, Junaedi menekankan bahwa perundungan merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan bertentangan dengan nilai-nilai adat ketimuran. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam menangani masalah perundungan.
Dampak perundungan bagi korban sangat serius dan beragam. Korban dapat mengalami rasa tidak aman, kecemasan berlebihan, ketakutan, dan merasa tidak berdaya. Kondisi ini dapat berujung pada depresi, penurunan prestasi belajar, dan bahkan masalah kesehatan mental seperti gangguan tidur atau gangguan makan. Dalam beberapa kasus ekstrim, korban bahkan dapat terjerumus ke dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang sebagai bentuk pelarian.
"Orang yang kena perundungan bisa berdampak merasa tidak aman dan tidak nyaman di sekolah, merasakan kecemasan berlebihan, mengalami ketakutan berlebihan dan enggan untuk mencari bantuan," ungkap Junaedi.
Upaya Pencegahan Perundungan
Untuk mencegah perundungan, Junaedi menyarankan beberapa upaya penting. Pertama, meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk perundungan melalui promosi dan edukasi. Kedua, menanamkan nilai-nilai saling menghargai dan toleransi di lingkungan sekolah.
Selain itu, pelatihan anti-perundungan untuk siswa dan staf sekolah juga sangat penting. Pengawasan dan pemantauan perilaku siswa oleh guru juga perlu ditingkatkan. Terakhir, kerjasama antara guru, orang tua, dan siswa sangat krusial dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif, aman, dan nyaman.
Junaedi menambahkan, "Upaya lain, yakni dengan melibatkan guru, orang tua dan siswa-siswi dalam upaya pencegahan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif, aman dan nyaman." Hal ini menunjukkan bahwa pencegahan perundungan membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak.
Kegiatan P5 ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada siswa tentang perundungan dan cara mencegahnya. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh siswa untuk belajar dan berkembang.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan angka perundungan di Pasangkayu dapat ditekan dan siswa dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.