Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sasar Empat Kelompok untuk Kurangi Stunting
Anggota DPR RI Rahmawati Herdian menjelaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menargetkan peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting di Bandarlampung.
Bandarlampung, 18 Mei 2024 - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian, baru-baru ini mengumumkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menargetkan empat kelompok utama untuk menurunkan angka gizi buruk di Indonesia. Sasaran program ini meliputi peserta didik, ibu menyusui, ibu hamil, dan balita. Sosialisasi program ini telah dilaksanakan di Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung, dihadiri oleh 300 peserta. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan unggul.
Menurut Rahmawati Herdian, "Program MBG ini sangat penting untuk mencukupi kebutuhan gizi kelompok sasaran. Program ini sangat membantu mengurangi angka stunting." Beliau juga menekankan pentingnya MBG dalam membangun generasi unggul di masa depan. Selain manfaat kesehatan, program ini juga dirancang untuk memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Dapur MBG akan membeli bahan makanan dari petani dan pelaku usaha di sekitar lokasi, sehingga mendorong sirkulasi ekonomi di tingkat lokal.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Mochamad Halim. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama MBG adalah memenuhi kebutuhan gizi kelompok sasaran. "Untuk itu, kami mengajak masyarakat agar berperan aktif dalam Program MBG dengan menjadi petugas ataupun mitra di dapur sehat," ujarnya. Kolaborasi antara BGN dengan petani, peternak, dan nelayan setempat dalam penyediaan bahan baku makanan juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Ribuan porsi makanan disiapkan setiap harinya oleh tenaga kerja lokal.
Sasaran Program MBG dan Dampaknya
Program MBG fokus pada empat kelompok utama: peserta didik, ibu menyusui, ibu hamil, dan balita. Kelompok-kelompok ini dipilih karena memiliki kebutuhan gizi yang tinggi dan rentan terhadap masalah gizi buruk. Dengan memberikan makanan bergizi secara gratis, diharapkan dapat mencegah dan mengurangi angka stunting serta meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak-anak.
Program ini juga memiliki dampak positif terhadap perekonomian lokal. Pembelian bahan makanan dari petani dan pelaku usaha sekitar lokasi dapur MBG akan meningkatkan pendapatan mereka dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Camat Kedamaian, Joni Efriadi, menyambut baik program ini. Ia menyatakan bahwa MBG merupakan kegiatan yang sangat positif karena dapat meningkatkan gizi masyarakat dan sekaligus meningkatkan perekonomian Bandarlampung. Beliau juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung keberhasilan program ini.
Kolaborasi dan Partisipasi Masyarakat
Program MBG merupakan hasil kolaborasi antara Anggota Komisi IX DPR RI, Badan Gizi Nasional (BGN), dan masyarakat setempat. BGN bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan untuk memastikan ketersediaan bahan baku makanan yang berkualitas dan sehat. Sementara itu, masyarakat setempat dilibatkan dalam pengelolaan dapur MBG, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Keberhasilan Program MBG sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat dapat berperan sebagai petugas atau mitra di dapur sehat. Dengan demikian, program ini tidak hanya akan memberikan manfaat kesehatan bagi kelompok sasaran, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di daerah tersebut.
Sosialisasi program yang telah dilakukan di Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung, menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting. Diharapkan program ini dapat diimplementasikan secara luas di seluruh Indonesia dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Program MBG diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program serupa di daerah lain. Dengan pendekatan yang komprehensif, yang menggabungkan aspek kesehatan dan ekonomi, program ini berpotensi besar untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan sejahtera.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis dalam upaya pemerintah untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting di Indonesia. Dengan menargetkan kelompok-kelompok rentan dan melibatkan masyarakat secara aktif, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.