Program Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional
Program Makan Bergizi Gratis Indonesia mendapat pengakuan internasional setelah bergabung dengan School Meals Coalition, sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 100 negara dan organisasi internasional, untuk meningkatkan gizi anak-anak, ibu hamil, dan
Indonesia membuat langkah besar dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah baru saja meraih pengakuan internasional setelah bergabung dengan School Meals Coalition. Pengumuman ini disampaikan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) pada 15 Februari di Jakarta.
Keanggotaan dalam School Meals Coalition
School Meals Coalition merupakan sebuah koalisi global yang terdiri dari lebih dari 100 negara, lembaga PBB, organisasi riset, dan universitas. Tujuan utama koalisi ini adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan program makan bergizi di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Keikutsertaan Indonesia dalam koalisi ini menandakan pengakuan internasional atas komitmen dan upaya pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk.
Juru Bicara PCO, Hariqo Wibawa, menjelaskan bahwa kolaborasi antara kementerian, lembaga pemerintahan, universitas dalam negeri, dan mitra pembangunan internasional sangat penting untuk keberhasilan MBG. Program ini menjangkau jutaan anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan skala dan dampak yang signifikan dari program ini.
Peran Pusat Unggulan Nasional (NCoE)
PCO juga mengapresiasi berdirinya The National Centre of Excellence (NCoE) untuk MBG di IPB University. NCoE ini diharapkan dapat memberikan solusi berbasis riset ilmiah untuk mengatasi tantangan peningkatan status gizi di Indonesia. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di NCoE akan menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas MBG.
Rektor IPB University, Arif Satria, menyatakan kesiapan universitas untuk mengoptimalkan sumber daya, termasuk dosen, peneliti, dan fasilitas laboratorium, untuk mendukung program MBG. IPB juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bumdes, koperasi, dan kelompok tani, untuk membangun ekosistem penyediaan pangan yang berkelanjutan.
Dukungan Presiden dan Visi MBG
Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam pidatonya di World Government Summit 2025, menekankan pentingnya MBG sebagai investasi untuk meningkatkan kualitas hidup lebih dari 85 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Presiden juga menyoroti peran krusial internasional, sektor swasta, dan perguruan tinggi dalam keberhasilan program ini. Dukungan internasional, menurut Presiden, sangat dibutuhkan dalam hal teknologi, pendanaan, dan pengetahuan.
Keberlanjutan dan Pengukuran Dampak
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pendirian NCoE MBG merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program. BGN berkomitmen untuk memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil berbasis data dan riset yang kuat agar memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melakukan monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap program MBG.
Dengan bergabungnya Indonesia dalam School Meals Coalition dan berdirinya NCoE MBG, Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun internasional, menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.