Fakta Bencana Bogor: Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor, Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak
BPBD Kabupaten Bogor tangani beragam bencana Bogor seperti banjir dan longsor akibat hujan deras, berdampak pada ribuan jiwa. Simak detail penanganan dan wilayah terdampak!

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sigap menangani serangkaian kejadian bencana yang melanda wilayahnya pada Sabtu (9/8). Hujan deras yang mengguyur menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di berbagai lokasi. Lebih dari 2.000 jiwa dilaporkan terdampak langsung oleh insiden ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menyatakan bahwa penanganan dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Tim reaksi cepat (TRC) segera diterjunkan ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen dan memberikan bantuan. Kondisi ini menunjukkan kerentanan wilayah terhadap fenomena alam ekstrem.
Kejadian bencana Bogor ini tersebar di beberapa kecamatan, dengan dampak paling signifikan di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, dan Desa Bojong Gede, Kecamatan Bojonggede. BPBD terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana susulan.
Dampak Terparah Banjir di Kemang dan Bojonggede
Salah satu lokasi terdampak paling parah adalah Desa Tegal, Kecamatan Kemang, di mana luapan Kali Cibeteung menyebabkan banjir setinggi 1-2 meter. Banjir ini berdampak pada 120 kepala keluarga atau sekitar 500 jiwa, yang sebagian besar harus dievakuasi menggunakan perahu karet. Air dilaporkan belum surut sepenuhnya hingga malam hari setelah kejadian.
Selain itu, Desa Bojong Gede, Kecamatan Bojonggede, juga mengalami bencana banjir akibat luapan Kali Cibeureum dan Kali Pesanggrahan. Ketinggian air mencapai sekitar 110 sentimeter, merendam 146 rumah dan memengaruhi 572 jiwa. Sebagian warga memilih untuk mengungsi di titik pengungsian yang telah disediakan.
Di Kecamatan Kemang, banjir juga melanda Kampung Kemang dan Kemang Sekolahan. Luapan Kali Cibeteung setinggi satu meter merendam enam rumah, mengakibatkan satu rumah ambruk dan dua rumah mengalami kerusakan dinding. Sebanyak 19 jiwa terdampak langsung oleh kejadian ini.
Sebaran Bencana Lain di Bogor
Hujan deras di Kabupaten Bogor juga memicu banjir dan tanah longsor di Kampung Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur. Sembilan kepala keluarga terdampak banjir, sementara empat rumah rusak sedang akibat terjangan air dan satu rumah rusak sedang karena longsor. Total 38 jiwa mengungsi ke Majlis Nurul Hidayah.
Masih di Rancabungur, banjir melanda Kampung Cimulang Ujung setelah Kali Pasir Gaok meluap, merendam 18 rumah dan memengaruhi 132 jiwa. Dua kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka. Di Kecamatan Bojonggede, banjir juga merendam Kampung Duren Baru dan Kampung Parakan Jati di Desa Susukan akibat luapan Kali Pesanggrahan setinggi 50-80 sentimeter, berdampak pada 155 jiwa dari 53 rumah.
Bencana tanah longsor tercatat di Kampung Sremped, Kecamatan Cibinong, yang merusak dua rumah dan mengancam satu rumah lainnya, berdampak pada lima jiwa. Di Kecamatan Kemang, Kampung Bukit mengalami banjir dan longsor setelah Tembok Penahan Tanah (TPT) jebol, menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti tanah amblas sepanjang 15 meter dan TPT runtuh.
Selain itu, tanah longsor juga menutup akses jalan di Kampung Pajeleran dan Blok I, Desa Sukahati, Kecamatan Cibinong, setelah pagar warga dan TPT ambruk. Hujan disertai angin kencang juga menumbangkan pohon di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, dan Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, sempat menutup akses jalan sebelum dievakuasi oleh petugas.
Respons Cepat BPBD Kabupaten Bogor
Adam Hamdani menjelaskan bahwa BPBD telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke seluruh lokasi terdampak bencana Bogor. Tim ini berkoordinasi erat dengan aparat desa, RT/RW, TNI, Polri, dan relawan setempat. Langkah penanganan meliputi kaji cepat, analisa risiko, serta evakuasi warga ke titik aman.
Selain evakuasi, BPBD juga melakukan pembersihan material longsor dan sisa banjir, penyedotan air di area tergenang, serta pemotongan pohon tumbang yang menghalangi akses jalan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga dan memulihkan kondisi lingkungan.
Lebih lanjut, BPBD menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat seperti terpal, makanan siap saji, dan kebutuhan mendesak lainnya bagi warga yang mengungsi. Edukasi kebencanaan juga disampaikan langsung di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi di Kabupaten Bogor.