Puting Beliung Gorontalo: 248 Jiwa Terdampak, BNPB Terjunkan Tim Bantuan
Angin puting beliung menerjang dua desa di Gorontalo, menyebabkan 248 warga terdampak dan kerusakan rumah; BNPB telah mengerahkan bantuan.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Angin puting beliung menerjang dua desa di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 5 Mei 2024, sekitar pukul 14.00 WITA. Sebanyak 248 jiwa terdampak bencana ini, yang meliputi 81 jiwa di Desa Timuato dan 167 jiwa di Desa Pentadio Timur. Penyebab pasti puting beliung masih dalam penyelidikan, namun cuaca ekstrem diduga menjadi faktor penyebabnya. BNPB dan instansi terkait langsung bergerak cepat memberikan bantuan dan pendampingan kepada para korban.
Bencana alam ini mengakibatkan kerusakan rumah warga di kedua desa tersebut, memaksa sebagian warga, khususnya di Desa Timuato, untuk mengungsi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) setempat. Kerusakan yang dialami warga bervariasi, mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan yang cukup parah sehingga tidak layak huni untuk sementara waktu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, telah mengkonfirmasi jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. BNPB juga memastikan bahwa upaya tanggap darurat sedang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk BPBD Kabupaten Gorontalo, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa, serta relawan.
Upaya Penanganan Bencana Puting Beliung di Gorontalo
BPBD Kabupaten Gorontalo, dibantu oleh TNI, Polri, aparat desa, dan relawan, saat ini tengah fokus pada upaya penanganan darurat. Tim gabungan tersebut bergerak cepat untuk melakukan asesmen kerusakan, memberikan bantuan kepada korban terdampak, dan memastikan keselamatan warga.
Bantuan yang diberikan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan mendesak para pengungsi. Prioritas utama adalah penyediaan makanan, air bersih, popok bayi, dan tikar atau alas tidur untuk tempat tinggal sementara. Upaya ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal.
Proses evakuasi dan penyaluran bantuan terus dilakukan untuk memastikan semua korban terdampak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Koordinasi antar lembaga dan instansi terkait berjalan dengan baik untuk mempercepat proses penanganan bencana ini.
Kebutuhan Mendesak dan Imbauan Kepada Masyarakat
Abdul Muhari menyebutkan bahwa kebutuhan mendesak di lokasi bencana meliputi makanan siap saji, air bersih, popok bayi, serta tikar atau alas tidur. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Selain bantuan material, dukungan psikososial juga sangat penting bagi para korban. Trauma akibat bencana alam perlu ditangani dengan serius agar warga dapat segera pulih secara emosional dan mental.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem susulan. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BNPB dan instansi terkait lainnya guna mengantisipasi potensi bencana berikutnya.
Sebagai penutup, kejadian puting beliung di Gorontalo ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar berbagai pihak sangat krusial dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pasca bencana.