Retret Magelang: Mendagri Sukses Bangun Ikatan Emosional Antarkepala Daerah
Mendagri Muhammad Tito Karnavian berhasil membangun ikatan emosional antarkepala daerah melalui retret di Magelang, memfasilitasi kolaborasi dan sinergi kebijakan pusat dan daerah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan bahwa retret kepala daerah di Magelang telah berhasil membangun ikatan emosional yang kuat antar peserta. Retret yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025 di Lembah Tidar Akmil Magelang ini melibatkan kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua dan Maluku. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan kebijakan.
Salah satu kunci keberhasilan retret ini adalah sesi diskusi yang dirancang khusus untuk memfasilitasi interaksi antarkepala daerah. Para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan wilayah, memungkinkan mereka untuk saling mengenal lebih dekat dan bertukar informasi secara informal. Mendagri sendiri turut hadir dalam beberapa sesi diskusi, menciptakan suasana yang cair dan kondusif untuk membangun hubungan baik.
"Mereka memang terima kasih sekali pada forum ini karena enggak saling kenal itu mereka bisa saling tukar-tukar handphone, bisa saling tahu orangnya, ngerti chemistry, sudah mulai tahu kepala daerah yang ini yang lucu, yang ini sering suka joke, yang ini pendiam," ungkap Mendagri Tito Karnavian, menggambarkan antusiasme para kepala daerah terhadap kesempatan untuk membangun jaringan dan relasi.
Membangun Sinergi dan Kekompakan
Mendagri menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama antarkepala daerah dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Retret ini dirancang untuk memupuk rasa kekompakan, kerja tim (teamwork), solidaritas, dan gotong royong di antara mereka. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
Bagi kepala daerah yang baru pertama kali mengikuti retret ini, Mendagri memberikan dorongan untuk segera beradaptasi dan membangun jaringan dengan kepala daerah lain, serta dengan para menteri dan pejabat pemerintah pusat yang juga hadir sebagai narasumber. Pembagian kelompok kecil dalam sesi diskusi bertujuan untuk menciptakan dialog yang lebih cair dan interaktif, sehingga memudahkan proses saling mengenal dan memahami.
"Ini kan ingin membentuk sebenarnya kekompakan, teamwork, solidaritas antara mereka, gotong royong, itu yang paling utama," tegas Mendagri, menekankan tujuan utama dari retret tersebut.
Retret Sebagai Momentum Penting
Retret pembekalan kepala daerah tahun 2025 ini menghadirkan sejumlah menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih sebagai narasumber. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat pemahaman kepala daerah tentang kebijakan pemerintah pusat dan mendorong sinkronisasi program pembangunan di tingkat nasional dan daerah.
Mendagri berharap momentum retret ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para kepala daerah untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan. Dengan terjalinnya ikatan emosional dan kerja sama yang solid, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih efektif dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
Selain sesi diskusi, retret ini juga diisi dengan berbagai materi dan kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kepala daerah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Suasana yang kondusif dan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan para menteri dan pejabat pemerintah pusat menjadi nilai tambah yang signifikan dari kegiatan ini.
Kesimpulan
Retret kepala daerah di Magelang telah berhasil menciptakan ikatan emosional yang kuat antar peserta, mendorong sinergi dan kolaborasi yang lebih efektif antara pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun kerja sama yang harmonis untuk kemajuan Indonesia.