Revitalisasi Sekolah: SMK Manfaatkan Program Pemerintah untuk Asah Kompetensi Siswa
Kemendikdasmen memanfaatkan program revitalisasi sekolah sebagai media pembelajaran berbasis proyek (PjBL) bagi siswa SMK bidang konstruksi, meningkatkan kompetensi dan kesiapan kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat SMK memberdayakan program revitalisasi sekolah sebagai wahana pembelajaran bagi siswa SMK. Inisiatif ini menggunakan metode belajar berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL), fokusnya pada siswa SMK jurusan teknologi konstruksi dan bangunan. Program ini diluncurkan di Jakarta pada hari Jumat.
Direktur SMK Kemendikbudristek, Arie Wibowo Khurniawan, menjelaskan bahwa program PjBL ini melibatkan siswa SMK dari berbagai sekolah. Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan anggaran revitalisasi sekolah yang dialokasikan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK di bidang konstruksi dan bangunan agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Revitalisasi sekolah menjadi program prioritas Presiden, sehingga pemanfaatannya secara strategis sangat penting.
Menurut Arie Wibowo, revitalisasi sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas secara langsung ke dalam proyek nyata. Hal ini memberikan pengalaman kerja yang berharga dan relevan bagi siswa SMK. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan, sekaligus mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia kerja yang sebenarnya.
Peluang Belajar Langsung dari Revitalisasi Sekolah
Program revitalisasi sekolah ini dirancang untuk menjadi lahan praktik bagi siswa SMK jurusan teknologi konstruksi dan bangunan. Mereka dapat menerapkan pengetahuan mereka secara langsung dan mendapatkan pengalaman kerja proyek yang berharga. Keterlibatan politeknik sebagai pengawas dalam kegiatan PjBL juga menjadi nilai tambah yang signifikan.
Dengan adanya pengawasan dari politeknik, kualitas pembelajaran dan proyek yang dikerjakan siswa akan terjamin. Hal ini memastikan siswa mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat dari para ahli di bidangnya. Kolaborasi antara SMK dan politeknik ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang lebih kompeten dan siap kerja.
Para siswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari praktisi dan ahli di bidang konstruksi dan bangunan. Pengalaman ini akan melengkapi pembelajaran di kelas dan meningkatkan keterampilan praktis mereka. Keterlibatan politeknik sebagai pengawas juga menjamin kualitas proyek dan pembelajaran yang dilakukan.
Dengan demikian, program revitalisasi sekolah ini tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang konstruksi dan bangunan.
Memaksimalkan Potensi Revitalisasi untuk Peningkatan Kompetensi
Arie Wibowo Khurniawan juga menekankan pentingnya swakelola pembangunan dalam program revitalisasi sekolah ini. Siswa SMK diharapkan dapat terlibat langsung dalam proses pembangunan dan belajar dari pengalaman tersebut. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang manajemen proyek konstruksi.
Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh kepala sekolah, guru, dan pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. Beliau berharap agar semua pihak dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK di bidang konstruksi dan bangunan. Kesuksesan program ini bergantung pada kolaborasi dan komitmen semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, program revitalisasi sekolah ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembangunan di Indonesia.
"Karena kami punya kendali penuh terhadap pembangunan di SMK, kami berharap SMK-SMK bidang konstruksi dan pembangunan bisa memanfaatkan peluang ini untuk memastikan anak-anak bisa berpraktek, juga bisa belajar dengan politeknik yang kami tugaskan untuk menjadi pengawas," ujar Arie Wibowo Khurniawan.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang efektif dan dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Kesimpulan
Program revitalisasi sekolah yang diinisiasi Kemendikbudristek ini menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK. Dengan menggabungkan program revitalisasi dengan metode PjBL, siswa mendapatkan pengalaman praktis yang berharga dan mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif. Kolaborasi antara SMK dan politeknik juga berperan penting dalam menjamin kualitas pembelajaran dan proyek yang dikerjakan siswa.