Ribuan Warga Padati Balai Kota DKI Jakarta, Berebut Lowongan PPSU
Ribuan warga Jakarta memadati Balai Kota DKI Jakarta untuk mendaftar sebagai PPSU, menunjukkan tingginya angka pengangguran dan harapan akan lapangan pekerjaan baru.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Ribuan warga Jakarta memadati pelataran Balai Kota DKI Jakarta pada 22 dan 23 April 2024 untuk mendaftar sebagai Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Mereka terdorong oleh tingginya angka pengangguran di Jakarta (6,21 persen berdasarkan data BPS 2024) dan dibukanya lowongan PPSU oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.600 posisi. Para pelamar, beragam usia dan latar belakang, berharap mendapatkan pekerjaan ini sebagai jalan keluar dari kesulitan ekonomi. Mereka datang dari berbagai wilayah di Jakarta, rela berpanas-panasan, dan mengantre berjam-jam untuk menyerahkan berkas lamaran.
Pembukaan lowongan PPSU ini, yang hanya mensyaratkan lulusan SD dan usia maksimal 58 tahun, menjadi angin segar bagi banyak warga. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, secara resmi mengumumkan pembukaan lowongan ini, menawarkan kesempatan kerja bagi mereka yang mungkin kesulitan memenuhi persyaratan pekerjaan di sektor lain. Proses pendaftaran yang awalnya dilakukan di Balai Kota, menimbulkan kerumunan besar dan antusiasme tinggi dari masyarakat.
Meskipun Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat mendaftar melalui kelurahan atau kecamatan, banyak pelamar tetap datang langsung ke Balai Kota karena khawatir proses pendaftaran tidak transparan atau adanya praktik 'orang dalam'. Kehadiran ribuan pelamar ini menjadi indikator tingginya angka pengangguran dan besarnya harapan masyarakat akan kesempatan kerja di Jakarta.
Antusiasme Tinggi Warga Jakarta
Sejak pagi hingga siang hari, ratusan bahkan ribuan warga memadati Balai Kota. Mereka berpakaian rapi, membawa map berisi berkas lamaran, termasuk fotokopi ijazah dan KTP. Banyak yang berangkat sejak subuh untuk memastikan mendapatkan tempat dalam antrean. Bagi mereka, lowongan PPSU bukan sekadar pekerjaan, melainkan harapan untuk keluar dari jerat pengangguran di ibu kota.
Tidak hanya generasi muda, banyak juga ibu-ibu rumah tangga dan bapak-bapak lanjut usia yang ikut mengantre. Sumira (46), warga Jakarta Barat, mengaku mengetahui informasi lowongan PPSU dari pesan berantai WhatsApp. Ia datang langsung ke Balai Kota untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan bersyukur lowongan itu benar adanya. "Kita kan namanya butuh kerja, walaupun ibu-ibu. Kita datang ke sini ternyata kata satpam ada Bu (pembukaan lowongan kerja). Dari jam 8 sampai jam 12," ujar Sumira.
Mariah (32), warga Jakarta Timur, bahkan datang sambil menggendong anaknya yang masih kecil karena tidak ada yang menjaga anaknya di rumah. Ia berharap bisa membantu perekonomian keluarganya. "Kasihan sih sebenarnya ya. Sudah rewel juga dari tadi. Tapi namanya berjuang cari kerja. Demi anak-anak juga kan," kata Mariah.
Tidak semua pelamar berhasil menyerahkan berkas pada hari pertama karena keterbatasan nomor antrean. Banyak yang harus kembali keesokan harinya.
Kekhawatiran dan Tanggapan Pemprov DKI
Meskipun Pemprov DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat mendaftar melalui kelurahan atau kecamatan, banyak pelamar tetap memilih datang langsung ke Balai Kota. Mereka khawatir berkas lamaran tidak diproses dengan benar atau adanya praktik 'orang dalam' dalam proses rekrutmen. "Mending langsung ke pusatnya. Takutnya sia-sia kalau ke Kelurahan," kata Fahmi (33), warga Jakarta Utara.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meminta kepada seluruh Wali Kota Jakarta untuk melapor kepadanya dan Wakil Gubernur sebelum memutuskan penerimaan pelamar. Hal ini bertujuan untuk mencegah kecurigaan dan memastikan transparansi proses rekrutmen. "Supaya kecurigaan, tidak transparan itu hilang. Karena itulah yang menjadi persoalan di PPSU," kata Pramono.
Pramono juga menghargai upaya masyarakat yang telah datang ke Balai Kota. Ia menilai hal ini menunjukkan tingginya harapan masyarakat untuk bekerja sebagai PPSU. Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik DKI Jakarta, Chico Hakim, menambahkan bahwa Pemprov DKI sedang mempersiapkan sistem pendaftaran online untuk memudahkan proses rekrutmen dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs resmi Pemprov DKI Jakarta di https://www.jakarta.go.id/loker.
Proses rekrutmen PPSU ini mencerminkan tantangan dan harapan masyarakat Jakarta dalam menghadapi isu pengangguran. Di satu sisi, tingginya angka pelamar menunjukkan besarnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Di sisi lain, Pemprov DKI perlu memastikan proses rekrutmen berjalan transparan dan efisien untuk memenuhi harapan masyarakat.