Riset KONEKSI: Perkuat Ketahanan Masyarakat Pesisir Sulsel Hadapi Perubahan Iklim, Apa Manfaatnya?
Sekda Sulsel yakini riset KONEKSI akan perkuat ketahanan masyarakat pesisir dari perubahan iklim. Simak bagaimana penelitian ini bisa jadi rujukan kebijakan!
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyatakan keyakinannya terhadap hasil riset KONEKSI yang menargetkan wilayah pesisir. Penelitian ini diharapkan mampu secara signifikan memperkuat ketahanan masyarakat pesisir terhadap dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Pernyataan ini disampaikan di Makassar pada Selasa, 19 Agustus, menyoroti pentingnya adaptasi.
Mengingat Sulawesi Selatan memiliki garis pantai yang sangat panjang, Jufri Rahman berharap hasil penelitian KONEKSI tidak hanya memberikan dampak positif di Kota Makassar. Ia menekankan pentingnya penerapan rekomendasi riset di seluruh kabupaten/kota lainnya di Sulsel. Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov Sulsel dalam menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Oleh karena itu, Jufri Rahman mendesak agar hasil penelitian ini dapat segera disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel. Tujuannya adalah agar temuan riset tersebut dapat menjadi rujukan konkret dalam pengambilan kebijakan pembangunan daerah. Integrasi riset ke dalam kebijakan diharapkan mempercepat proses adaptasi iklim.
Fokus dan Harapan Riset KONEKSI
Riset KONEKSI merupakan bagian dari program kerja sama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi berbasis pengetahuan. Fokus utamanya adalah pada kebijakan dan teknologi yang inklusif serta berkelanjutan, demi kemajuan bersama.
Dalam implementasinya, penelitian KONEKSI memusatkan perhatian pada tiga lokasi utama di Indonesia Timur. Lokasi tersebut meliputi Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan studi kasus spesifik di Makassar, Lombok, dan Kupang. Pendekatan ini memungkinkan analisis mendalam terhadap karakteristik wilayah pesisir yang beragam.
Hasil kajian dan rekomendasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan untuk mendukung pemerintah. Tujuannya adalah merancang serta mengimplementasikan strategi ketahanan iklim yang inklusif. Prioritas diberikan kepada kelompok rentan seperti perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas di wilayah Indonesia Timur.
Implementasi dan Dampak Nyata bagi Masyarakat Pesisir
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi penelitian kolaboratif Hibah KONEKSI ini. Jufri Rahman menegaskan harapannya agar hasil riset tidak hanya berhenti pada tataran teori semata. Ia berharap temuan tersebut dapat diaplikasikan secara langsung di lapangan, memberikan manfaat konkret bagi masyarakat.
Salah satu area penelitian yang menjadi fokus adalah kawasan Pelabuhan Paotere di Makassar. Pelabuhan ini tidak hanya melambangkan kejayaan maritim masa lalu. Lebih dari itu, Paotere merupakan pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat pesisir yang memiliki nilai strategis serta historis penting.
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, turut menyampaikan harapannya. Ia menekankan pentingnya agar penelitian ini tidak hanya menjadi laporan semata. Dias berharap hasilnya dapat benar-benar digunakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Makassar.
Penggunaan hasil riset secara optimal diharapkan dapat membantu masyarakat pesisir. Tujuan akhirnya adalah terciptanya perubahan nyata dalam meningkatkan ketahanan mereka. Hal ini mencakup penguatan ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tengah tantangan perubahan iklim global.