Simulasi Gempa dan Tsunami: 168 Pelajar SMA Kartika Banda Aceh Latihan Tanggap Bencana
Seratusan pelajar SMA Kartika XIV Banda Aceh mengikuti simulasi mitigasi gempa dan tsunami untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Banda Aceh, 20 Februari 2024 - Sebanyak 168 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Kartika XIV Banda Aceh, didampingi dewan guru, mengikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Simulasi yang bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh dan mitra ini dilaksanakan di halaman SMA Kartika Banda Aceh pada Kamis lalu. Simulasi ini menjawab pertanyaan: Apa yang terjadi (simulasi gempa dan tsunami), Siapa yang terlibat (pelajar SMA Kartika XIV dan FPRB Aceh), Di mana (SMA Kartika Banda Aceh dan lapangan Jasmani Kodam Iskandar Muda), Kapan (Kamis, 20 Februari 2024), Mengapa (untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana), dan Bagaimana (dengan simulasi evakuasi dan pertolongan pertama).
Keberadaan simulasi ini sangat penting mengingat letak geografis Aceh yang rawan bencana. Pelaksanaan simulasi ini memberikan pengalaman langsung bagi para pelajar tentang bagaimana menghadapi situasi darurat bencana. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam merespon dan mengurangi dampak negatif dari bencana gempa dan tsunami.
Bertepatan dengan simulasi, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah tersebut, menambah realisme dan dampak pembelajaran bagi para siswa. Kejadian ini secara tidak sengaja menjadi bagian dari simulasi, membuat para siswa lebih memahami pentingnya kesiapsiagaan dan pelatihan dalam menghadapi situasi yang sebenarnya.
Mitigasi Bencana: Dari Teori ke Praktik
Simulasi dimulai saat para pelajar tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba, gempa bumi simulasi terjadi, diikuti bunyi sirene peringatan dini tsunami. Para pelajar dengan tertib dan cepat mengikuti prosedur evakuasi yang telah diajarkan.
Setelah berkumpul di halaman sekolah, mereka membacakan selawat badar sebagai doa bersama. Tim Palang Merah Remaja (PMR) sekolah langsung beraksi mengevakuasi siswa yang mengalami cedera simulasi. Para guru memberikan arahan dan informasi kepada siswa sembari menunggu informasi lebih lanjut dari lembaga terkait.
Setelah menerima informasi potensi tsunami, seluruh pelajar diarahkan menuju lapangan Jasmani Kodam Iskandar Muda untuk melanjutkan proses evakuasi. Langkah-langkah evakuasi ini merupakan praktik langsung dari teori mitigasi bencana yang telah diajarkan di sekolah.
Kesadaran Bencana dan Tangguh Bencana
Kepala SMA Kartika XIV Banda Aceh, Darmawi Yusuf, menjelaskan tujuan simulasi ini adalah untuk memberikan edukasi mitigasi bencana kepada para siswa. "Kegiatan ini diikuti 168 pelajar. Simulasi ini merupakan edukasi kepada anak didik agar mereka memahami bagaimana menghadapi gempa dan tsunami, sehingga risiko dari sebuah bencana dapat ditekan," ujar Darmawi.
Ia menambahkan bahwa simulasi ini merupakan penerapan langsung dari teori yang telah diajarkan. Dengan simulasi ini, para pelajar dapat lebih memahami materi mitigasi bencana. "Simulasi ini untuk mengetahui bagaimana pemahaman peserta didik terhadap mitigasi bencana yang sebelumnya diajarkan secara teori. Kami juga mengharapkan pembelajaran simulasi ini juga ditular kepada keluarga dan lingkungan tempat tinggal anak didik," tambahnya.
Sementara itu, Ketua FPRB Aceh, Hasan Dibangka, menekankan pentingnya simulasi ini dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Aceh, khususnya Banda Aceh, merupakan wilayah rawan bencana. "Dari simulasi ini kami ingin melihat bagaimana respons pelajar terhadap bencana gempa dan tsunami. Kami berharap dari kegiatan ini terbangun kelompok tangguh bencana, sehingga risiko dari sebuah bencana dapat dikurangi," kata Hasan.
Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para pelajar dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami. Selain itu, simulasi juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam upaya mitigasi bencana di lingkungan keluarga dan masyarakat.