Fakta Unik Stadion Haji Agus Salim: Bakal Direnovasi Total Rp150 Miliar, Siap Jadi Markas AFC!
Proyek renovasi Stadion Haji Agus Salim di Padang segera dimulai dengan anggaran fantastis. Simak detail perubahan dan dampaknya bagi sepak bola Sumatera Barat!

Stadion Haji Agus Salim di Padang, Sumatera Barat, akan menjalani renovasi besar-besaran. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memimpin proyek ini. Tujuannya adalah meningkatkan fasilitas stadion agar memenuhi standar Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Anggaran fantastis sekitar Rp100 miliar hingga Rp150 miliar telah disiapkan. Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Renovasi ini diharapkan membawa perubahan signifikan pada infrastruktur olahraga di wilayah tersebut.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memastikan proyek ini akan segera terealisasi. Pembangunan direncanakan dimulai pada Desember 2025 dan selesai dalam kurun waktu satu tahun. Selama proses pengerjaan, Semen Padang FC akan mengungsi ke Jakarta.
Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Modern
Proses renovasi Stadion Haji Agus Salim akan mencakup beberapa aspek krusial. Tribun tertutup di sisi kiri dan kanan stadion akan diperluas secara signifikan. Selain itu, tinggi tribun timur juga akan ditingkatkan untuk menambah kapasitas penonton.
Setelah rampung, stadion ini akan dilengkapi dengan sistem kursi tunggal atau single seat. Kapasitas penonton juga akan bertambah, mampu menampung hingga 15 ribu orang. Hal ini sejalan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh AFC untuk stadion berkelas internasional.
Renovasi ini sangat diperlukan mengingat kondisi stadion yang dibangun pada tahun 1985. Stadion Haji Agus Salim dianggap sudah tidak layak untuk menggelar pertandingan. Perbaikan parsial sempat dilakukan pada musim Liga 1 2024–2025, namun belum optimal.
Dampak Bagi Semen Padang FC dan Anggaran Negara
Selama masa renovasi Stadion Haji Agus Salim, klub kebanggaan Sumatera Barat, Semen Padang FC, akan menghadapi tantangan. Mereka harus memindahkan pertandingan kandang sementara ke Jakarta. Beberapa laga sebelumnya juga sempat dipindahkan ke Stadion PTIK Jakarta dan Stadion Utama Sumatera Barat.
Andre Rosiade menjelaskan bahwa anggaran daerah Sumatera Barat tidak akan mencukupi untuk proyek sebesar ini. Oleh karena itu, pembiayaan renovasi akan sepenuhnya ditanggung oleh APBN melalui Kementerian PUPR. Ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung infrastruktur olahraga daerah.
Meskipun akan direkonstruksi secara menyeluruh, renovasi Stadion Haji Agus Salim tetap akan mempertahankan identitas lokal. Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Sumatera Barat, Erasukma Munaf, menyatakan atap gonjong khas Minangkabau pada tribun timur akan tetap dipertahankan. Hal ini menjaga nilai budaya di tengah modernisasi fasilitas.