Makassar Bangun Stadion Internasional Tanpa APBD: Investasi Rp200-300 Miliar dari Pihak Ketiga
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berencana membangun stadion sepak bola berstandar internasional tanpa menggunakan APBD, melainkan melalui investasi pihak ketiga senilai Rp200-300 miliar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengumumkan rencana pembangunan stadion sepak bola berstandar internasional di Makassar. Yang menarik, proyek ambisius ini diklaim tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar. Pembangunan stadion akan dibiayai sepenuhnya melalui investasi inovatif dari pihak ketiga, sebuah langkah yang dinilai berani dan efisien dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pembangunan stadion ini dijadwalkan tanpa menggunakan anggaran daerah. Munafri Arifuddin menegaskan komitmennya untuk mewujudkan stadion berstandar internasional ini tanpa membebani APBD. Ia menyebutkan telah menjalin komunikasi dengan beberapa calon investor yang berminat untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Keberhasilan menarik investasi swasta akan menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah kota dalam memajukan sektor olahraga di Makassar.
Rencana pembangunan stadion ini telah menimbulkan antusiasme di kalangan masyarakat Makassar. Kehadiran stadion berstandar internasional diharapkan mampu meningkatkan kualitas sepak bola di daerah tersebut dan menjadi kebanggaan warga Makassar. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk pemilihan lokasi yang tepat dan memastikan proses pembangunan berjalan lancar dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan.
Lokasi dan Kapasitas Stadion
Meskipun belum diputuskan secara final, Munafri Arifuddin menyebutkan beberapa lokasi alternatif, termasuk di wilayah Untia. Lokasi ini dipilih karena merupakan aset milik Pemkot Makassar, berbeda dengan Stadion Mattoanging yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Keputusan final mengenai lokasi pembangunan stadion akan segera diumumkan setelah melalui proses evaluasi dan pertimbangan yang matang.
Mengenai kapasitas, Wali Kota Makassar menjelaskan bahwa stadion tidak harus berkapasitas besar. Stadion mini dengan kapasitas 20.000 hingga 25.000 penonton sudah cukup memadai. Hal ini dilakukan untuk efisiensi biaya dan waktu pembangunan. Munafri Arifuddin juga mencontohkan beberapa stadion internasional di Thailand yang dibangun dengan cepat dan biaya yang relatif terjangkau.
Pertimbangan efisiensi biaya juga menjadi fokus utama dalam proyek ini. Munafri Arifuddin memperkirakan biaya pembangunan stadion berkisar antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar untuk kapasitas 20.000 hingga 25.000 penonton. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangunan stadion berkapasitas serupa di tempat lain, yang biayanya bisa mencapai Rp400 miliar hingga Rp500 miliar. Pihaknya berkomitmen untuk mencari cara agar pembangunan stadion tetap berstandar internasional dengan biaya yang efisien.
Biaya dan Target Waktu
Wali Kota Makassar mengacu pada pembangunan stadion di Thailand sebagai contoh pembangunan stadion yang efisien dan cepat. Di Thailand, stadion berkapasitas 30.000 penonton dapat dibangun dalam waktu satu tahun dengan biaya sekitar Rp250 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan stadion berstandar internasional dengan biaya yang efisien dan waktu yang relatif singkat adalah hal yang mungkin dicapai.
Meskipun proyek ini menjanjikan, masih banyak detail yang perlu dipertimbangkan. Proses pengadaan lahan, pemilihan kontraktor, dan pengawasan pembangunan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah kota dalam memajukan sektor olahraga di Makassar dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun infrastruktur olahraga tanpa membebani APBD.
Pembangunan stadion ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan citra Makassar sebagai kota yang maju dan modern. Dengan adanya stadion berstandar internasional, Makassar diharapkan dapat menjadi tuan rumah berbagai event olahraga tingkat nasional maupun internasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan pariwisata daerah.
Dengan menggandeng investor pihak ketiga, Pemerintah Kota Makassar berharap dapat membangun stadion sepak bola berstandar internasional tanpa membebani APBD. Proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, serta menjadi kebanggaan warga Makassar.