SPSL Perkuat Inklusi: Berdayakan Disabilitas Lewat Program TJSL
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) berkomitmen pada inklusivitas dengan memberdayakan penyandang disabilitas melalui berbagai program TJSL, termasuk pelatihan keterampilan dan dukungan UMKM.
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang inovatif dan berkelanjutan, selaras dengan arahan pemerintah untuk pembangunan inklusif dan peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat. Program ini menjawab pertanyaan apa (program TJSL untuk disabilitas), siapa (SPSL dan penyandang disabilitas), di mana (Indonesia), kapan (berkelanjutan), mengapa (dukungan inklusi dan pemberdayaan), dan bagaimana (melalui pelatihan, bantuan modal, dan pendampingan).
Direktur Keuangan, SDM, & Manajemen Risiko SPSL, Herman Susilo, menegaskan komitmen perusahaan dalam siaran pers, Kamis lalu. "Kami percaya bahwa pemberdayaan harus diberikan melalui pendekatan berkelanjutan, bukan sekadar bantuan," ujarnya. SPSL secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif untuk komunitas disabilitas, dimulai dari bantuan kaki palsu dan AFO (Ankle Foot Orthosis), hingga program yang lebih komprehensif.
Langkah-langkah konkret yang telah dilakukan SPSL menunjukkan keseriusan mereka dalam mewujudkan inklusi sosial. Program-program ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga membekali para penyandang disabilitas dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai kemandirian ekonomi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang setara dan berkesempatan bagi semua warga negara.
Program KEDIP: Membuka Akses Ekonomi bagi Disabilitas
Salah satu program unggulan SPSL adalah Kelompok Disabilitas Produktif (KEDIP). Program ini dirancang untuk mendukung peningkatan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui kegiatan pemberdayaan UMKM. KEDIP tidak hanya memberikan bantuan sarana usaha dan modal, tetapi juga pelatihan yang komprehensif.
Pelatihan tersebut mencakup aspek pemasaran, optimalisasi media sosial, branding dan packaging produk, pencatatan keuangan, hingga advokasi legalitas usaha melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Pendampingan intensif juga diberikan untuk memastikan keberlanjutan usaha para peserta. Tujuan utama KEDIP adalah membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi penyandang disabilitas, memberdayakan mereka untuk menjadi lebih produktif dan mandiri.
Dengan dukungan KEDIP, diharapkan para penyandang disabilitas dapat mengembangkan usaha mereka dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Program ini juga menunjukkan komitmen SPSL dalam menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat.
Melalui pendampingan yang intensif, diharapkan para peserta dapat mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan dan meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan kesetaraan ekonomi di Indonesia.
Program PIJAR: Memberdayakan Tuna Netra melalui Keterampilan Pijat
Selain KEDIP, SPSL juga meluncurkan program PIJAR (Pijat Netra Berdikari) yang fokus pada pemberdayakan tuna netra. Program ini memberikan pelatihan keterampilan pijat profesional, termasuk sosialisasi, pelatihan teknik pijat, bantuan sarana pendukung, penyediaan seragam, dan sertifikasi pijat profesional dari Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni).
Program PIJAR tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan harga diri bagi para peserta. Hal ini tercermin dari kesaksian Holimah (46) dan Dedyb (37), penerima manfaat program PIJAR, yang merasa dihargai dan diberdayakan.
Mereka merasakan manfaat yang lebih dari sekadar pelatihan keterampilan. Program PIJAR telah membuka peluang ekonomi baru bagi mereka dan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa program TJSL SPSL tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan pemberdayaan.
Dengan memberikan pelatihan dan sertifikasi pijat profesional, SPSL membuka akses bagi tuna netra untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan taraf hidup mereka. Program ini juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan memberdayakan.
SPSL melalui program-program TJSL nya, berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam menciptakan Indonesia yang lebih adil dan berkesempatan bagi semua warganya.