Tahukah Anda Berapa Ton? Bulog Sumut Salurkan Ribuan Ton Beras Bantuan Pangan untuk Masyarakat
Perum Bulog Sumut telah menyalurkan ribuan ton beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat. Simak detail penyaluran dan targetnya hingga Juli 2025!
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) secara aktif menyalurkan beras bantuan pangan kepada masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak 1.400 ton beras telah didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di berbagai daerah. Penyaluran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Program penyaluran beras bantuan pangan ini menargetkan total 16.655 ton beras untuk didistribusikan hingga akhir Juli 2025. Wilayah yang telah menerima bantuan meliputi Kota Binjai, Kota Gunungsitoli, Kota Tebing Tinggi, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Simalungun. Proses distribusi terus berlanjut ke kabupaten/kota lainnya di Sumut.
Penerima manfaat bantuan beras ini telah ditetapkan secara cermat oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bulog Sumut optimistis bahwa seluruh beras bantuan akan sampai kepada penerima manfaat di seluruh wilayah Sumatera Utara sesuai target waktu yang ditentukan.
Penyaluran Beras Bantuan Pangan Bulog Sumut Meluas
Penyaluran beras bantuan pangan oleh Perum Bulog Sumut menunjukkan komitmen dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Sebanyak 1.400 ton beras telah didistribusikan pada tahap awal, menjangkau sejumlah kota dan kabupaten. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga penerima manfaat.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menegaskan bahwa proses penyaluran terus berjalan. Target ambisius 16.655 ton beras diharapkan dapat terpenuhi hingga akhir Juli 2025. Ini menunjukkan skala program yang besar dan terencana dengan baik untuk memastikan distribusi merata.
Wilayah yang menjadi fokus penyaluran awal mencakup Kota Binjai hingga Kabupaten Simalungun. Data penerima manfaat yang valid dari DTKS memastikan bantuan tepat sasaran. Bulog Sumut berkomitmen untuk menyelesaikan penyaluran secara efisien dan tepat waktu.
Cakupan Nasional dan Dasar Penugasan
Program bantuan pangan beras ini tidak hanya terbatas di Sumatera Utara, melainkan merupakan bagian dari inisiatif nasional. Perum Bulog secara keseluruhan telah memastikan kesiapan untuk menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,27 juta penerima di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan skala program yang masif.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, M. Suyamto, menjelaskan bahwa penyaluran ini dilakukan berdasarkan penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Penugasan tersebut tertuang dalam surat nomor 170/TS.03.03/K/7/2025, yang diterbitkan pada 4 Juli 2025. Surat ini secara spesifik mengatur penyaluran bantuan pangan beras untuk periode Juni dan Juli 2025.
Adanya dasar hukum yang jelas dari Bapanas memperkuat legitimasi dan koordinasi program. Hal ini juga memastikan bahwa seluruh proses penyaluran bantuan pangan berjalan sesuai prosedur. Kolaborasi antara Bulog dan Bapanas menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menjangkau jutaan keluarga di Indonesia.
Penyerapan Gabah Lokal untuk Ketahanan Pangan
Selain penyaluran bantuan, Bulog Sumut juga aktif dalam penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani lokal. Realisasi penyerapan GKP di wilayah tersebut telah mencapai 18.200 ton. Angka ini menunjukkan peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beras di daerah.
Meskipun realisasi penyerapan pada bulan ini sedikit menurun dibandingkan periode sebelumnya, hal ini disebabkan oleh berakhirnya musim panen di sebagian besar wilayah Sumut. Penurunan ini adalah siklus alami dalam pertanian, dan Bulog terus memantau kondisi pasar.
Diprediksikan bahwa musim panen akan kembali dimulai pada awal Agustus 2025 di beberapa daerah di Sumatera Utara. Ini memberikan optimisme bagi Bulog untuk kembali meningkatkan penyerapan gabah dan memperkuat cadangan beras nasional. Upaya penyerapan ini penting untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang.