Tahukah Anda? Polri Targetkan 1.000 Unit SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis Nasional, Dimulai dari Madiun
Polri berkomitmen wujudkan Astacita Presiden melalui program Makan Bergizi Gratis. Simak bagaimana groundbreaking SPPG di Madiun menjadi tonggak penting upaya pemenuhan gizi anak bangsa!
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung visi Astacita Presiden, khususnya terkait peningkatan gizi anak bangsa. Langkah konkret ini diwujudkan melalui akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional.
Inisiatif penting tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir. Acara bersejarah ini berlangsung di Kelurahan Kanigoro, Madiun, Jawa Timur, pada Jumat (8/8) sore, menandai dimulainya era baru pemenuhan gizi.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa SPPG ini merupakan investasi nyata Polri. Program ini bertujuan untuk mempercepat pencegahan stunting, mewujudkan ketahanan pangan, dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk Indonesia Emas 2045.
Pilar Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis
Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis ini ditopang oleh dua pilar utama yang ditekankan oleh Komjen Pol. Dedi Prasetyo. Pilar pertama adalah komitmen terhadap mutu tinggi melalui mekanisme uji keamanan makanan (security food test) yang ketat. Prosedur ini wajib dijalankan oleh tim medis Polri, termasuk Pusdokkes, Bidokkes Polda, dan Urkes Polres, pada setiap produksi makanan yang disajikan.
“Ini adalah pembeda SPPG Polri, setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis tertinggi, mencegah keracunan, dan memastikan gizi yang aman untuk penerima manfaat,” tegas Komjen Pol. Dedi. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap hidangan yang disalurkan aman dan bergizi optimal bagi anak-anak.
Pilar kedua adalah strategi kolaborasi pentahelix yang berkelanjutan, melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kemitraan ini mencakup pemerintah (TNI, pemda, kementerian/lembaga), akademisi (ahli gizi, pangan, kesehatan), sektor bisnis (UMKM, koperasi, kelompok tani), masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), serta media untuk diseminasi informasi. Pendekatan holistik ini dirancang untuk secara efektif memutus rantai stunting melalui intervensi gizi yang tepat.
Selain itu, kolaborasi ini juga berperan penting dalam menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan dampak multidimensi yang positif. Kehadiran SPPG tidak hanya fokus pada aspek gizi, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas dan peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh.
Dampak Multidimensi dan Target Nasional Polri
Wali Kota Madiun, Maidi, menyambut antusias program SPPG ini, melihatnya sebagai bagian integral dari strategi kota. Menurutnya, dapur gizi ini tidak hanya memastikan anak-anak mendapat asupan bergizi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan perkotaan. "Dapur gizi juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal," ujar Maidi, menekankan sinergi antar sektor.
SPPG Kanigoro di Madiun dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar, hasil sinergi dengan PT Arya Motor Indonesia. Proyek ini ditargetkan selesai dalam 45 hari dan akan mulai beroperasi pada Oktober 2025, melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima program MBG di Kota Madiun. Bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis ini akan bersumber dari pasar tradisional dan UMKM setempat, mendukung perputaran ekonomi daerah.
Inisiatif di Madiun bukanlah kegiatan insidental, melainkan bagian dari lompatan strategis Polri secara nasional. Sebelumnya, pada 6 Agustus 2025 di Malang, Polri telah meresmikan delapan SPPG operasional dan melakukan peletakan batu pertama untuk 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan skala komitmen Polri dalam program gizi.
Hingga Agustus 2025, perkembangannya menunjukkan akselerasi signifikan dengan 27 unit SPPG telah beroperasi, melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja. Sebanyak 34 unit dalam persiapan akhir operasional, 155 unit tahap konstruksi, serta tambahan 205 unit yang memulai pembangunan. Total 421 SPPG ini akan menjadi tulang punggung distribusi gizi bagi 1,47 juta orang per hari ketika seluruhnya beroperasi. Polri menargetkan penyelesaian 500 SPPG pada akhir 2025 dan akan memperluas menjadi 1.000 unit pada tahun 2026, memperkuat program Makan Bergizi Gratis di seluruh pelosok negeri.