TN Mutis Timau NTT Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT menutup sementara Taman Nasional Mutis Timau di Pulau Timor karena cuaca buruk yang menyebabkan beberapa kasus hipotermia pada pengunjung.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan penutupan sementara Taman Nasional Mutis Timau di Pulau Timor. Keputusan ini diambil akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut dan telah mengakibatkan beberapa kasus hipotermia pada pengunjung.
Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud, menjelaskan penutupan sementara ini berlaku untuk semua aktivitas, termasuk kunjungan wisata, pendakian, dan kegiatan berkemah. Langkah ini prioritaskan keamanan dan kenyamanan para pengunjung. Penutupan mulai berlaku sejak pengumuman resmi dikeluarkan.
Data dari petugas Resor Fatumnasi dan UPTD Puskesmas Fatumnasi menunjukkan empat kasus hipotermia terjadi dalam dua hari, Sabtu dan Minggu (25-26 Januari). Keempat pengunjung tersebut telah mendapatkan perawatan di Puskesmas dan dinyatakan telah pulih. Sebelumnya, sejak September hingga November 2024, tercatat enam kasus hipotermia dengan penyebab utama kurangnya perlengkapan yang memadai, khususnya jas hujan yang hanya sekali pakai.
Kondisi kesehatan pengunjung juga menjadi faktor penting. Banyak yang hanya membawa jas hujan tipis yang tidak cukup untuk melindungi dari cuaca dingin. Berdasarkan data kunjungan, sejak September 2024 hingga 20 Januari 2025, TN Mutis Timau telah dikunjungi 7.435 orang untuk berbagai aktivitas, mulai dari menikmati Hutan Bonsai hingga pendakian.
BBKSDA NTT berencana mengevaluasi prosedur dan memastikan pengunjung memenuhi ketentuan penggunaan perlengkapan yang memadai. Aktivitas kunjungan wisata nantinya akan dibatasi pada kondisi cuaca yang memungkinkan dan hanya dilakukan pada siang hari. Evaluasi ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Tujuannya, menjaga keselamatan pengunjung dan memastikan kelancaran kegiatan wisata alam.
Penutupan sementara TN Mutis Timau akan berlangsung hingga 14 Februari 2025 atau sampai evaluasi selesai dan kondisi cuaca membaik. Pihak BBKSDA berharap langkah ini dapat mencegah risiko hipotermia lebih lanjut dan memastikan keamanan para pengunjung.