Pemkot Ambon Gencarkan Operasi Pasar Jelang Lebaran: Tekan Lonjakan Harga!
Pemerintah Kota Ambon gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran dan mencegah lonjakan harga yang merugikan masyarakat.

Pemerintah Kota Ambon, Maluku, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tengah gencar melakukan operasi pasar dalam rangka mengendalikan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, menyatakan operasi pasar ini bertujuan untuk menekan lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari raya. Operasi pasar ini dilakukan di berbagai lokasi di Kota Ambon, melibatkan berbagai pihak, dan berfokus pada komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga.
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional dengan pemerintah pusat. Seluruh daerah di Indonesia diwajibkan untuk melakukan operasi pasar guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok bagi masyarakat. Pemkot Ambon berkomitmen untuk menjalankan instruksi tersebut dengan serius demi kemaslahatan warganya.
Selain operasi pasar, Pemkot Ambon juga akan melaksanakan beberapa kegiatan lain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan. Kegiatan tersebut meliputi pasar murah, Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai kawasan permukiman, dan sidak ke sejumlah distributor untuk mengawasi praktik penimbunan.
Langkah Strategis Pemkot Ambon Kendalikan Harga
Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, menjelaskan bahwa komoditas yang menjadi fokus pengawasan adalah cabai, telur, minyak goreng, dan beras. "Kami memantau bahan-bahan pokok apa saja yang harganya naik," ujarnya, "biasanya cabai, telur, minyak goreng, beras, itu fluktuatif kadang naik dan kadang turun, tetapi kami pastikan semua bahan pokok tersedia di pasaran." Pemkot Ambon berkomitmen untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran meskipun harga beberapa komoditas cenderung fluktuatif.
Terkait dengan distributor nakal, Pemkot Ambon menegaskan akan mengambil tindakan tegas. "Jika kedapatan distributor menimbun bahan pangan, maka akan diberikan sanksi tegas, bila perlu izin usaha kita cabut sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Wakil Wali Kota. Tindakan tegas ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan menciptakan iklim usaha yang sehat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Josias Loppies, menambahkan bahwa operasi pasar merupakan langkah penting dalam penanggulangan inflasi menjelang hari raya. Ia mengakui bahwa tantangan utama dalam pengendalian inflasi di Ambon adalah keterlambatan pengiriman dan kondisi cuaca yang sering mempengaruhi ketersediaan stok dari daerah pemasok.
Antisipasi Tantangan Inflasi di Ambon
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemkot Ambon telah mengambil berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok. Selain itu, Pemkot Ambon juga berupaya untuk diversifikasi sumber pasokan bahan pokok agar tidak terlalu bergantung pada satu daerah pemasok.
Data inflasi Kota Ambon pada Februari 2025 menunjukkan inflasi tahunan sebesar 0,58 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,95. Meskipun mengalami deflasi bulanan sebesar 0,43 persen, Pemkot Ambon tetap waspada dan proaktif dalam mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang Lebaran. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Ambon.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkot Ambon berharap dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Operasi pasar dan langkah-langkah strategis lainnya diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan perayaan Idul Fitri berjalan dengan lancar.