Ponorogo Gelar Operasi Pasar Jelang Lebaran 2025, Tekan Lonjakan Harga!
Pemerintah Kabupaten Ponorogo gelar operasi pasar untuk kendalikan harga bahan pokok menjelang Lebaran 2025, fokus di wilayah pinggiran.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bergerak cepat dalam mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang Lebaran 2025. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), operasi pasar akan digelar untuk menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat. Langkah ini diputuskan setelah rapat High Level TPID bersama Forkopimda di Ruang Bantarangin pada Selasa, 11 Maret 2024.
Keputusan ini diambil setelah TPID melihat tren kenaikan harga beberapa bahan pokok, terutama cabai. "Kami melihat tren kenaikan harga, terutama pada beberapa bahan pokok seperti cabai. Oleh karena itu, TPID menyarankan percepatan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat," jelas Agus Pramono, Ketua Harian TPID Ponorogo yang juga menjabat sebagai Sekda Ponorogo.
Operasi pasar ini merupakan upaya proaktif untuk memastikan keterjangkauan harga bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya menjelang perayaan hari raya besar keagamaan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Ponorogo dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Kerja Sama Antar Instansi dan Daerah
Untuk memastikan kelancaran operasi pasar, TPID Ponorogo akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait. Kerja sama akan dijalin dengan Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan instansi lainnya. Koordinasi yang erat ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan distribusi bahan pokok berjalan lancar.
Tidak hanya itu, TPID juga akan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil bahan pokok, seperti Magetan. Hal ini dilakukan untuk menjamin pasokan bahan pokok tetap tercukupi meskipun beberapa komoditas perlu disuplai dari luar daerah. "Kami akan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil agar distribusi tetap lancar," tambah Agus Pramono.
Dengan adanya kerja sama antar instansi dan daerah ini, diharapkan operasi pasar dapat berjalan efektif dan efisien, serta mampu menjangkau masyarakat luas.
Lokasi dan Komoditas Operasi Pasar
Operasi pasar direncanakan akan dilaksanakan di enam lokasi yang telah ditentukan. Namun, jumlah lokasi ini berpotensi bertambah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. "Dalam rapat tadi disepakati ada enam lokasi, tetapi jumlahnya bisa bertambah sesuai kebutuhan," tegas Agus Pramono.
Operasi pasar akan difokuskan pada wilayah pinggiran yang lebih rentan terhadap dampak kenaikan harga. Komoditas yang akan dijual meliputi minyak goreng, gula pasir, beras, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Pemilihan komoditas ini didasarkan pada analisis TPID terhadap komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan.
Dengan penentuan lokasi dan komoditas yang tepat sasaran, diharapkan operasi pasar ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sasaran dan Harapan Operasi Pasar
Agus Pramono menekankan pentingnya memastikan operasi pasar ini tepat sasaran, membantu masyarakat di desa-desa yang paling merasakan dampak kenaikan harga. "Kami ingin operasi pasar ini tepat sasaran, membantu masyarakat di desa-desa yang paling merasakan dampak kenaikan harga. Diharapkan langkah ini dapat menjaga harga tetap stabil menjelang Hari Raya," ujarnya.
Meskipun ketersediaan bahan pokok di Ponorogo secara umum masih aman, operasi pasar ini tetap dianggap perlu untuk mencegah potensi lonjakan harga yang lebih tinggi dan memastikan stabilitas harga menjelang Lebaran. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa harus khawatir dengan kenaikan harga yang signifikan.
Operasi pasar ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya, khususnya dalam menghadapi momen penting seperti Lebaran.