Banyuwangi Gelar Operasi Pasar Murah Hadapi Lonjakan Harga di Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gencar menggelar operasi pasar murah di 31 titik untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, guna mencegah kenaikan harga yang signifikan.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah proaktif dalam menghadapi potensi lonjakan harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Operasi pasar murah digencarkan di 31 titik di Banyuwangi sebagai upaya stabilisasi harga dan memberikan akses bagi warga terhadap barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan ini melibatkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Bulog, PT Pos Indonesia, dan instansi terkait lainnya, berlangsung dari tanggal 6 hingga 27 Maret 2024.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa operasi pasar ini bertujuan untuk mengontrol kenaikan harga dan menyediakan alternatif belanja yang lebih ekonomis bagi masyarakat. "Kami berharap kegiatan ini bisa mengontrol kenaikan harga, sekaligus memberi alternatif belanja dengan harga lebih terjangkau untuk warga," ujar Bupati Ipuk. Langkah ini dinilai penting mengingat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, harga sejumlah bahan pokok biasanya mengalami kenaikan.
Selain melibatkan instansi pemerintah, Pemkab Banyuwangi juga berkolaborasi dengan toko modern dan distributor bahan pokok untuk menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah. Operasi pasar dibuka setiap hari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Bupati Ipuk berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini, mengingat stok bahan pokok yang disediakan cukup melimpah.
Operasi Pasar Murah: Stok dan Harga
Perum Bulog Kantor Cabang Banyuwangi menyediakan berbagai komoditas penting setiap harinya. Dwiana Puspitasari, Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, memaparkan bahwa Bulog menyediakan 2 ton beras SPHP, 2,5 kuintal beras premium, 50 liter minyak goreng, 1 kuintal gula pasir, dan 40 kilogram tepung terigu. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau: beras medium SPHP dijual Rp60.000 per kemasan 5 kg, gula pasir Rp17.500 per kg, minyak goreng Rp19.000 per liter, dan tepung terigu Rp10.000 per kg. Dwiana menambahkan bahwa kuota tersebut dapat ditambah jika diperlukan.
Tidak hanya Bulog, sejumlah distributor bahan pokok Banyuwangi juga turut berpartisipasi. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menyebutkan bahwa distributor menyediakan berbagai jenis bahan pangan lainnya, seperti telur, tepung terigu, sarden kaleng, dan aneka kue kering dengan harga yang lebih murah karena langsung dari distributor. Hal ini diharapkan dapat semakin meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadhan.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, operasi pasar murah di Banyuwangi diharapkan mampu menekan laju inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Ketersediaan stok yang cukup dan harga yang kompetitif menjadi kunci keberhasilan program ini dalam memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Banyuwangi selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Langkah kolaboratif antara pemerintah daerah, Bulog, distributor, dan toko modern ini menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya bagi masyarakat Banyuwangi. Semoga operasi pasar murah ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan membantu meringankan beban ekonomi mereka selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.