Unhan dan Pertamina EP Jatibarang: Kolaborasi untuk Kemandirian Energi Indonesia
Universitas Pertahanan (Unhan) mengunjungi Pertamina EP Jatibarang Field untuk mendukung kemandirian energi nasional melalui kolaborasi inovasi teknologi di bidang migas.
Universitas Pertahanan (Unhan) melakukan kunjungan ke Pertamina EP (PEP) Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 15 Mei 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam industri energi nasional dan mendukung upaya kemandirian energi Indonesia. Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan, Laksamana TNI Yanda Dwira Firman Z., memimpin rombongan dan memberikan apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang telah diterapkan oleh Pertamina EP Jatibarang Field. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan dengan tema 'Sinergi Pemerintah, Swasta, dan Militer untuk Mendukung Kemandirian Energi'.
Kunjungan diawali dengan pemaparan profil PEP Jatibarang Field dan peran strategisnya dalam mencapai target produksi migas nasional. Diskusi interaktif kemudian dilakukan, membahas inovasi teknologi dalam operasi hulu migas, khususnya upaya peningkatan produksi dan pengurangan laju penurunan alamiah. Pertamina EP Jatibarang Field memaparkan dua inovasi unggulan: reaktivasi sumur suspend JTB-055 yang meningkatkan produksi gas dari 2 MMSCFD menjadi 4,5 MMSCFD, dan implementasi pemompaan PCP-Dobber yang mengurangi potensi kehilangan produksi dan emisi karbon dioksida.
Mahasiswa Unhan juga berkesempatan mengunjungi Stasiun Pengumpul Utama (SPU-A) untuk mengamati langsung operasi pengolahan dan distribusi migas, penerapan standar keselamatan kerja, dan praktik terbaik eksplorasi dan produksi migas. Penggunaan metode cyclone untuk efisiensi produksi dan pemisahan fluida menjadi salah satu poin penting yang dibahas. Senior Manager Pertamina EP Jatibarang Field, Gondo Irawan, menjelaskan bahwa metode cyclone sangat efisien untuk kondisi lapangan saat ini, khususnya dalam pemisahan awal fluida. Beliau menambahkan, "Inovasi ini bagian dari upaya kami mendorong produksi berkelanjutan yang tetap sejalan dengan target emisi rendah dalam mendukung komitmen net zero emission pada 2060 sesuai Paris Agreement."
Inovasi Teknologi di Pertamina EP Jatibarang Field
Reaksasi sumur suspend JTB-055 merupakan sebuah inovasi yang berhasil meningkatkan produksi gas secara signifikan. Sebelumnya, produksi gas hanya mencapai 2 juta standard kaki kubik per hari (MMSCFD), namun setelah reaktivasi, produksi meningkat menjadi 4,5 MMSCFD. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan upaya optimasi produksi di lapangan.
Selain itu, penerapan teknologi pemompaan PCP-Dobber juga memberikan dampak positif. Inovasi ini terbukti efektif dalam menurunkan potensi kehilangan produksi (loss production opportunity/LPO), sehingga meningkatkan efisiensi biaya operasional dan mengurangi emisi karbon dioksida. Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri migas.
Penggunaan metode cyclone dalam proses pemisahan fluida juga merupakan inovasi penting. Metode ini dinilai paling efisien untuk kondisi lapangan Jatibarang, terutama dalam pemisahan awal fluida. Efisiensi ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya operasional.
Kolaborasi Unhan dan Pertamina EP
Kunjungan Unhan ke Pertamina EP Jatibarang Field menandai kolaborasi yang penting antara dunia akademik dan industri energi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi bersama untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia. Pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam upaya ini.
Mahasiswa Unhan mendapatkan pengalaman berharga dalam memahami praktik terbaik di industri migas, serta peran penting inovasi teknologi dalam mendukung kemandirian energi. Kunjungan ini juga memberikan wawasan bagi Unhan untuk mengembangkan kurikulum dan riset yang relevan dengan kebutuhan industri energi nasional.
Dengan adanya sinergi antara Unhan dan Pertamina EP, diharapkan akan tercipta solusi-solusi inovatif untuk menghadapi tantangan di sektor energi, serta menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi masa depan industri energi Indonesia.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen bersama untuk mencapai kemandirian energi nasional melalui kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan, industri, dan pemerintah. Inovasi teknologi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target tersebut.