Unhas Luncurkan Program MCU Gigi: Jaga Kesehatan Mulut Sivitas Akademika
Universitas Hasanuddin meluncurkan program Medical Check Up (MCU) gigi untuk sivitas akademika guna meningkatkan kesadaran dan menjaga kesehatan mulut, ditargetkan seribu peserta di tahun 2025.
Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Direktorat Sumber Daya Manusia dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas, resmi meluncurkan program Medical Check Up (MCU) gigi bagi seluruh sivitas akademika. Program yang dicanangkan pada Senin di Makassar ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan menjaga kesehatan gigi dan mulut civitas akademika Unhas. Peluncuran program ini menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan Unhas, Siapa yang terlibat (Direktorat SDM Unhas dan RSGMP Unhas), Di mana peluncuran dilakukan (Makassar), Kapan diluncurkan (Senin), Mengapa diluncurkan (untuk meningkatkan kesehatan sivitas akademika), dan Bagaimana caranya (dengan menyediakan layanan MCU gigi).
Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, MSc., menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari program prioritas UNHAS Sehat. Beliau menambahkan bahwa kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan umum, yang secara langsung berdampak pada produktivitas dan kinerja individu. "Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi langkah preventif yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif," jelas Prof. JJ.
Target program MCU gigi ini cukup ambisius. Untuk tahun 2025, Unhas menargetkan seribu sivitas akademika akan mengikuti pemeriksaan. Langkah ini menunjukkan komitmen Unhas dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh komponennya, termasuk dalam aspek kesehatan gigi dan mulut yang seringkali terabaikan.
Layanan MCU Gigi yang Komprehensif
Direktur RSGMP Unhas, drg. M. A. Tajrin, MKes, Sp.BMM, Subsp.C.O.M(K), menjelaskan kesiapan RSGMP dalam mendukung program ini. Tim medis yang kompeten dan profesional telah disiapkan untuk memastikan kelancaran proses MCU gigi. "Dengan semangat pelayanan yang prima, kami berharap pelaksanaan MCU Gigi ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi sivitas akademika Unhas. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada RSGMP Unhas sebagai mitra dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut," ujar drg. Tajrin.
Layanan MCU gigi yang ditawarkan terbilang komprehensif. Tidak hanya sekedar pemeriksaan rutin, program ini meliputi konsultasi dan pemeriksaan gigi, foto rontgen panoramik, hingga pembersihan karang gigi. Deteksi dini masalah gigi dan pencegahan penyakit mulut yang lebih serius menjadi fokus utama program ini.
Dengan adanya fasilitas pemeriksaan yang lengkap, diharapkan sivitas akademika Unhas dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan gigi. Hal ini selaras dengan upaya Unhas dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan produktif bagi seluruh warganya. Program ini juga diharapkan dapat mendorong kebiasaan hidup sehat di kalangan sivitas akademika Unhas.
Manfaat MCU Gigi bagi Sivitas Akademika
Program MCU gigi ini memberikan berbagai manfaat bagi sivitas akademika Unhas. Pertama, program ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kedua, program ini memberikan akses mudah dan terjangkau bagi sivitas akademika untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara berkala. Ketiga, deteksi dini masalah kesehatan gigi dapat mencegah penyakit yang lebih serius dan mahal biayanya di kemudian hari. Keempat, dengan kesehatan gigi yang terjaga, produktivitas kerja sivitas akademika diharapkan dapat meningkat.
Secara keseluruhan, program MCU gigi ini merupakan langkah positif dari Unhas dalam meningkatkan kesejahteraan sivitas akademika. Komitmen Unhas dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan seluruh warganya. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi sivitas akademika Unhas.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut sivitas akademikanya. Dengan demikian, terciptalah lingkungan kampus yang sehat dan kondusif bagi proses belajar mengajar dan riset.