Unja Kembali Ukukuhkan 11 Guru Besar Baru, Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Universitas Jambi (Unja) menambah 11 guru besar baru, menjadikan total 81 guru besar dan melampaui rata-rata nasional, menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan.
Universitas Jambi (Unja) kembali mencetak sejarah dengan pengukuhan 11 guru besar baru pada periode Februari 2025. Pengukuhan ini terdiri dari lima guru besar pada Rabu (19/2) dan enam guru besar sebelumnya pada Selasa (18/2). Penambahan ini meningkatkan jumlah total guru besar di Unja menjadi 81 orang, melampaui rata-rata nasional dan menunjukkan komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Jambi.
Rektor Unja, Prof. Helmi, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar pengukuhan ini dapat menginspirasi para akademisi lain untuk mengejar gelar guru besar. Ia menekankan bahwa pencapaian ini bukan hanya prestasi individu, tetapi juga merupakan pencapaian penting bagi universitas secara keseluruhan. Dengan jumlah lektor kepala sebanyak 245 orang, Unja memiliki potensi besar untuk terus menambah jumlah guru besarnya di masa mendatang.
Pengukuhan ini juga menandai keberhasilan Unja dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Keberadaan guru besar yang melimpah akan berdampak positif pada kualitas penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Unja. Hal ini sejalan dengan visi Unja untuk menjadi universitas kelas dunia yang mampu bersaing di kancah internasional.
Lima Guru Besar Baru dari Berbagai Fakultas
Lima guru besar yang dikukuhkan pada Rabu berasal dari empat fakultas berbeda. Satu guru besar berasal dari Fakultas Pertanian (Faperta), satu dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), satu dari Fakultas Peternakan (Fapet), dan dua dari Fakultas Hukum (FH). Kelima guru besar tersebut adalah Prof. Lizawati, Prof. Haryanto, Prof. Fachroerrazi Hoesni, Prof. Muskibah, dan Prof. Usman. Kepakaran mereka di berbagai bidang ilmu akan memperkaya khazanah keilmuan di Unja.
Pengukuhan ini menunjukkan komitmen Unja dalam mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Keberagaman latar belakang keilmuan para guru besar baru ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan riset dan pendidikan di Unja. Kehadiran mereka diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kompetitif.
Dengan penambahan ini, Unja semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Keberadaan guru besar yang melimpah akan meningkatkan daya saing Unja dalam menarik mahasiswa berkualitas dan menjalin kerjasama riset dengan universitas lain baik di tingkat nasional maupun internasional.
Enam Guru Besar Lainnya Mengukuhkan Dedikasi
Sebelumnya, pada Selasa (18/2), Unja telah mengukuhkan enam guru besar lainnya dari berbagai fakultas. Keenam guru besar tersebut adalah Prof. Yusrizal, Prof. Fauzi Syam, Prof. Fahmida, Prof. Enggar Diah Puspa Arum, Prof. Zulgani, dan Prof. Sunarti. Mereka juga telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Unja.
Pengukuhan sebelas guru besar dalam dua hari berturut-turut ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Unja. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari Unja dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan riset. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata dari kerja keras para dosen dan civitas akademika Unja.
Ketua Senat Unja, Prof. Syamsurijal Tan, menyatakan bahwa pengukuhan ini menunjukkan kemampuan Unja dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi indikator kemajuan perguruan tinggi. Ia juga mendorong para akademisi untuk segera mengikuti jejak mereka dan menekankan bahwa proses administrasi untuk menjadi guru besar akan dipercepat.
Prof. Syamsurijal juga menambahkan bahwa jumlah guru besar di Unja kini telah mencapai lebih dari 8 persen, melampaui rata-rata nasional. Meskipun demikian, Unja tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah guru besarnya agar dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan riset.
Dengan penambahan 11 guru besar baru, Unja semakin memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Keberadaan guru besar yang melimpah akan memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas pembelajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Unja di kancah nasional maupun internasional.