Vasektomi: Hadiah Hari Kartini dari Para Pria untuk Perempuan Indonesia?
Menteri PPPA luncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia dan pecahkan rekor MURI 2000 vasektomi serentak, diklaim sebagai hadiah emansipasi untuk perempuan Indonesia.
Majalengka, Jawa Barat, 21 April 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, meluncurkan sebuah inisiatif yang cukup mengejutkan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Beliau menyatakan bahwa vasektomi, atau Metode Operasi Pria (MOP), merupakan sebuah hadiah dari para laki-laki untuk seluruh perempuan Indonesia.
Peluncuran ini dilakukan bertepatan dengan peluncuran Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Wihaji menekankan bahwa vasektomi merupakan bagian dari komitmen Kementerian PPPA/BKKBN untuk memastikan peran aktif laki-laki dalam program keluarga berencana demi terciptanya keluarga yang damai, tenteram, dan bahagia. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gerakan vasektomi ini bertujuan untuk mendorong kesetaraan gender dalam hal kontrasepsi, bukan hanya perempuan yang bertanggung jawab.
Acara tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan 2.000 pria yang menjalani vasektomi secara serentak. Wihaji menyebutnya sebagai "hadiah emansipasi dari para pria kepada seluruh perempuan Indonesia di Hari Kartini." Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban perempuan dalam hal perencanaan keluarga dan memberikan pilihan yang lebih seimbang.
Vasektomi: Amankah dan Bagaimana Syaratnya?
Menteri Wihaji juga menanggapi isu-isu negatif yang beredar di masyarakat mengenai vasektomi. Ia menegaskan bahwa vasektomi tidak menurunkan kesehatan atau menyebabkan efek samping tertentu. "Isu kesehatannya akan gimana-gimana itu enggak ya, insyaallah baik-baik saja," ujarnya, sambil menambahkan bahwa teori-teori yang meragukan keamanan vasektomi telah lama beredar namun belum terbukti kebenarannya.
Namun, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalani vasektomi. Suami yang ingin melakukan vasektomi harus memiliki minimal dua anak, berusia minimal 35 tahun, dan mendapatkan persetujuan dari istri. Hal ini menekankan pentingnya komunikasi dan kesepakatan dalam pengambilan keputusan keluarga.
Lebih lanjut, Wihaji menjelaskan bahwa pemecahan rekor MURI ini juga merupakan upaya untuk mengatasi masalah minimnya peran ayah dalam perkembangan anak (fatherless) yang mencapai 20,9 persen di Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran ayah dalam keluarga dan berharap vasektomi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kehadiran dan keterlibatan ayah dalam keluarga.
Capaian Nasional Vasektomi
Berdasarkan data Kementerian PPPA/BKKBN hingga pukul 11.15 WIB pada tanggal 21 April 2024, capaian nasional pelayanan vasektomi serentak tahun 2025 menunjukkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan capaian tertinggi, yaitu 75 orang dari target 285 orang. Jawa Tengah menyusul dengan 30 orang dari target 370 orang, dan Jawa Timur dengan 27 orang dari target 262 orang. Secara nasional, persentase capaian vasektomi serentak baru mencapai 11,35 persen, atau 227 orang dari target 2.000 orang.
Wihaji menutup dengan menekankan pentingnya komunikasi dan dialog dalam keluarga sebagai kunci utama untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Ia berharap inisiatif vasektomi ini dapat berkontribusi pada terciptanya keluarga yang lebih harmonis dan mengurangi angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), meskipun bukan tujuan utamanya.
Gerakan ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam mendorong kesetaraan gender dan peran aktif laki-laki dalam perencanaan keluarga di Indonesia. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan edukasi yang berkelanjutan.