Wagub Gorontalo Apresiasi Pengawalan TNI/Polri untuk PSU Gorontalo Utara
Wakil Gubernur Gorontalo mengapresiasi komitmen TNI dan Polri dalam mengamankan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gorontalo Utara 2024, memastikan kelancaran dan keamanan proses demokrasi.
Gorontalo, 10 April 2024 (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen TNI dan Polri dalam mengawal Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara tahun 2024. PSU yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 19 April 2025 mendatang, membutuhkan pengamanan yang ketat untuk menjamin kelancaran proses demokrasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Wagub di Gorontalo, Rabu lalu.
Idah secara khusus memuji komitmen Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Eko Wahyu Prasetyo, dan Danrem 133/NWB, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro. Kedua pejabat tinggi tersebut telah menjamin ketersediaan personel untuk mengamankan logistik pemilu dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama PSU berlangsung. Menurutnya, selain KPU dan Bawaslu, peran TNI/Polri sangat krusial dalam keberhasilan pesta demokrasi ini. "Saya secara khusus mengapresiasi komitmen Kapolda Gorontalo dan Danrem 133/NWB yang berkomitmen menyiapkan personel untuk keamanan logistik dan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pelaksanaan PSU Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara," ungkap Idah.
Pengawalan ketat terhadap logistik pemilu juga menjadi fokus utama. Wagub menjelaskan, "Sekitar tanggal 10 atau 11 April, logistik surat suara dari Jakarta akan datang menggunakan pesawat kargo. Alhamdulillah pihak keamanan dari TNI/Polri terus mengawasi, memberikan pengamanan terhadap logistik tersebut." Pengamanan ini akan berlangsung mulai dari kedatangan logistik di Gorontalo hingga pendistribusian ke TPS.
Pengamanan Logistik dan TPS
Kapolda Gorontalo dan Danrem 133/NWB telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawalan ketat terhadap logistik pemilu. Pengawalan ini meliputi penjemputan dari pesawat, penyimpanan di gudang, proses pelipatan surat suara, hingga pendistribusian ke TPS. Tidak hanya logistik, pengamanan di 245 TPS juga akan diperkuat dengan penempatan personel TNI/Polri untuk mencegah potensi kerawanan.
Brigjen TNI Hari Pahlawantoro menambahkan bahwa "pengawalan ketat ini penting untuk memastikan integritas dan keamanan proses pemilu". Irjen Pol Eko Wahyu Prasetyo juga menekankan pentingnya netralitas aparat keamanan dalam mengawal PSU. Keduanya berkomitmen untuk menciptakan suasana kondusif agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan aman dan nyaman.
Wakil Gubernur juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam PSU. "Karena memang PSU ini sepertinya pertarungan cukup sengit, cukup memakan waktu dan biaya. Oleh sebab itu keamanan, ketertiban, tanpa ada kerawanan adalah hal yang paling diharapkan. Untuk masyarakat diharapkan tetap menggunakan hak suaranya, tetap memilih sesuai dengan hati nurani, pilihlah yang bisa membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya," pesannya.
Anggaran dan Peserta PSU
Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai anggaran untuk PSU. Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, telah memastikan bahwa Pemprov Gorontalo telah mengalokasikan dana sekitar Rp3 miliar untuk mendukung pelaksanaan PSU di Gorontalo Utara. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu pemerintah daerah setempat dalam menjalankan seluruh tahapan PSU.
PSU Pilkada Gorontalo Utara diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon). Paslon nomor urut 1 adalah Roni Imran dan Ramdhan Mapaliey, paslon nomor urut 2 adalah Thariq Modanggu dan Nurjana Hasan Yusuf, dan paslon nomor urut 3 adalah Mohamad Siddik Nur dan Muksin Badar. Ketiga paslon akan bersaing memperebutkan suara rakyat dalam PSU yang akan datang.
Dengan adanya jaminan keamanan dari TNI/Polri dan dukungan anggaran yang memadai, diharapkan PSU Pilkada Gorontalo Utara dapat berjalan lancar, aman, dan demokratis. Partisipasi aktif masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya sangat penting untuk menentukan pemimpin daerah yang akan membawa kemajuan bagi Gorontalo Utara.