Wamendukbangga: Karakter Bangsa Dibangun dari Keluarga
Wakil Menteri Dukbangga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menekankan peran krusial keluarga dalam pembangunan karakter bangsa, dimulai dari penerapan nilai-nilai seperti Tri Hita Karana.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membangun karakter bangsa. Pernyataan ini disampaikan saat beliau membagikan takjil dan makanan berbuka puasa kepada masyarakat di sekitar Pura Mustika Dharma Cijantung, Jakarta Timur, pada Minggu, 16 Maret 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947/2025 yang diselenggarakan di 76 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Isyana menekankan bahwa keluarga merupakan unit terkecil namun paling fundamental dalam pembentukan karakter individu. "Melalui semangat Tri Hita Karana, kita jaga dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan dimulai dari unit terkecil yakni keluarga kita masing-masing. Keluarga menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter, karena keluarga adalah tempat pertama bagi setiap individu untuk belajar nilai-nilai kehidupan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Wamendukbangga menjelaskan bahwa nilai-nilai agama, seperti Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu, yang diajarkan di lingkungan keluarga akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Peran Keluarga dan Program Kemendukbangga
Kegiatan bakti sosial tersebut, menurut Isyana, juga mencerminkan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Aksi nyata berbagi ini merupakan wujud gotong royong dan kepedulian sosial, selaras dengan ajaran dharma untuk menumbuhkan kepekaan terhadap sesama. Kemendukbangga/BKKBN, tambahnya, secara aktif berupaya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai program kependudukan dan pembangunan keluarga.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia prasekolah atau balita non-PAUD. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun fondasi kuat bagi generasi mendatang.
Kemendukbangga/BKKBN juga telah menetapkan lima quick wins untuk tahun 2025. Program-program tersebut dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan keluarga Indonesia. Kelima program tersebut antara lain:
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting)
- Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya)
- Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
- Aplikasi super berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk konsultasi keluarga
- Program pemberdayaan lansia yang menyediakan layanan berbasis komunitas
Program-program ini diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi keluarga Indonesia, seperti stunting, kurangnya akses pendidikan anak usia dini, dan kurangnya perhatian terhadap lansia. Dengan fokus pada pembangunan karakter dari keluarga, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berkarakter kuat, serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Melalui berbagai program dan inisiatif yang telah dan akan dijalankan, Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat peran keluarga dalam membangun bangsa. Pentingnya pendidikan karakter sejak dini di lingkungan keluarga menjadi kunci utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh dan berakhlak mulia. Dengan demikian, pembangunan karakter bangsa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga.