Kemenpar Inisiasi Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba: Pariwisata Berkelanjutan dan Bersih
Kemenpar luncurkan Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba, Sumatera Utara, untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan peringkat indeks pariwisata Indonesia.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Danau Toba, Sumatera Utara, pada 4 dan 5 Mei 2025. Gerakan ini diinisiasi karena kebersihan dan kenyamanan destinasi wisata merupakan faktor utama dalam indeks kinerja pariwisata (TTDI), dan untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks tersebut. Kegiatan bersih-bersih ini melibatkan ratusan peserta dan bertujuan untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih, lestari, dan berkelanjutan, guna meningkatkan citra pariwisata Indonesia. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, menekankan pentingnya aksi bersama untuk menjaga kebersihan destinasi wisata. Beliau menyatakan bahwa GWB merupakan program prioritas Kemenpar untuk mendorong kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan. "Ini adalah program prioritas dari Kemenpar untuk destinasi-destinasi wisata. sebagai upaya kita dalam mendorong gerakan bersama untuk menjaga kebersihan setiap destinasi wisata," kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Gerakan ini tidak hanya berfokus pada kebersihan fisik, tetapi juga pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan wisata. Dengan peningkatan kesadaran ini, diharapkan gotong royong dalam menjaga kebersihan Danau Toba dapat berkelanjutan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Gerakan Wisata Bersih di Dua Lokasi Strategis
GWB terfokus pada dua lokasi utama di Danau Toba: Amphiteater Waterfront City Pangururan dan Pantai Bebas Parapat. Di Pangururan, sekitar 340 peserta terlibat dalam aksi bersih-bersih pada 4 Mei 2025. Sementara itu, di Pantai Bebas Parapat, sekitar 500 peserta berpartisipasi pada 5 Mei 2025. Kedua lokasi ini dipilih karena merupakan destinasi wisata utama di Danau Toba yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan peringkat TTDI dari posisi 32 ke 22 menjadi motivasi utama dalam pelaksanaan GWB. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dan jangka panjang terhadap citra dan lingkungan pariwisata Indonesia. Dengan peningkatan kebersihan dan kenyamanan, diharapkan Danau Toba dapat semakin menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Samosir, PT Astra International Tbk, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, menjadi faktor penting dalam keberhasilan GWB. Kerjasama yang baik antar berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan destinasi wisata.
Dukungan Pemerintah dan Peluncuran Inovasi
Wamenpar Ni Luh Puspa menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah daerah dan mitra strategis. "Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah atas dukungan yang luar biasa, juga mitra strategis kami tidak hanya di Gerakan Wisata Bersih, tapi juga di desa-desa wisata yang saat ini terus kita tingkatkan kualitasnya," ujarnya. Dukungan ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun pariwisata berkelanjutan di Danau Toba.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menekankan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian integral dari pembangunan pariwisata. Beliau menyatakan bahwa pariwisata tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menjaga kebersihan dan citra diri. "Gerakan Wisata Bersih ini harus bisa menjadi cikal bakal diri kita masing-masing. Pariwisata adalah bentuk dari citra diri kita, sebagai pembentuk karakter kita dan ini akan membawa peluang ekonomi ke depannya," kata Bobby.
Peluncuran program 'Visit Samosir 2025-2026' dan aplikasi 'Samosir Tourism' menjadi momentum yang tepat dalam mendukung GWB. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan wisatawan dalam mengakses informasi dan merencanakan perjalanan wisata mereka di Samosir. Inovasi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata yang modern dan berbasis teknologi.
Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba merupakan langkah penting dalam menciptakan destinasi wisata yang bersih, lestari, dan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, BUMN, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan upaya ini dalam meningkatkan peringkat indeks pariwisata Indonesia dan menarik lebih banyak wisatawan.