RSUI Luncurkan Terapi Sel Punca: Harapan Baru untuk Masalah Tulang dan Sendi
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) meluncurkan layanan terapi sel punca orthopaedi, menawarkan harapan baru bagi pengobatan gangguan tulang dan sendi, hasil kolaborasi riset bersama RSCM.
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Depok resmi menghadirkan layanan terapi sel punca orthopaedi, sebuah terobosan medis yang menjanjikan solusi bagi pasien dengan gangguan muskuloskeletal. Layanan ini diluncurkan pada Selasa, 29 April 2024, dan menawarkan harapan baru bagi mereka yang menderita nyeri tulang belakang, nyeri sendi, dan masalah degeneratif tulang lainnya yang menyebabkan kerusakan dan penurunan fungsi bertahap. Direktur Utama RSUI, dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG., Subps.Obginsos, menyatakan bahwa "Stem cell (sel punca) ini menjadi salah satu bidang penelitian maupun pelayanan medis yang telah berkembang dan sangat menjanjikan dan terobosan ini merupakan harapan baru untuk pengobatan yang saat ini mungkin sangat sulit."
Terapi sel punca, atau stem cell therapy, memanfaatkan kemampuan sel punca untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh. Sel-sel ini belum terspesialisasi dan dapat memperbaiki serta meregenerasi jaringan tubuh yang rusak akibat penyakit atau cedera. Layanan ini merupakan hasil kolaborasi riset antara RSUI dan Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), menandai sebuah langkah maju dalam perawatan ortopedi di Indonesia.
Peluncuran layanan ini menandai tonggak penting dalam dunia kedokteran di Indonesia. Dengan kemampuannya meregenerasi jaringan tulang, sendi, otot, dan saraf yang rusak, terapi sel punca menawarkan potensi penyembuhan yang signifikan bagi berbagai kondisi ortopedi. Kolaborasi RSUI dan RSCM dalam mengembangkan layanan ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan di Indonesia.
Terapi Sel Punca: Regenerasi Jaringan yang Rusak
dr. Rahyussalim, Sp.OT(K), dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, menjelaskan lebih lanjut mengenai terapi sel punca. Ia menekankan kemampuan terapi ini untuk meregenerasi jaringan yang rusak akibat penyakit atau cedera. Yang membahagiakan, terapi ini dapat dijalani oleh pasien dari semua umur, memberikan akses yang lebih luas kepada mereka yang membutuhkan.
Frekuensi terapi, menurut dr. Rahyussalim, bervariasi tergantung tingkat keparahan kerusakan. Pasien dengan kerusakan parah mungkin memerlukan tiga hingga empat kali terapi untuk hasil maksimal, sementara pasien dengan kerusakan ringan mungkin cukup menjalani satu kali tindakan. Hal ini menunjukkan pendekatan yang personal dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Lebih lanjut, dr. Rahyussalim, yang juga menjabat sebagai Kepala UPT Layanan Sel Punca RSCM, menjelaskan bahwa penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengoptimalkan terapi sel punca. RSUI berencana untuk mengembangkan terapi ini untuk berbagai spesialisasi medis lainnya, termasuk dermatologi, neurologi, THT, bedah plastik, penyakit dalam, dan bahkan jantung. "Secara detail, nanti akan ada penelitian-penelitian yang akan dikerjakan untuk memetakan ini," ujarnya.
Penelitian dan Pengembangan Terapi Sel Punca
RSUI berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan terapi sel punca. Penelitian lebih lanjut akan difokuskan pada pemetaan potensi terapi sel punca untuk berbagai kondisi medis lainnya. Hal ini menunjukkan visi RSUI untuk menjadi pusat unggulan dalam pengobatan regeneratif di Indonesia.
Kolaborasi antara RSUI dan RSCM dalam penelitian dan pengembangan terapi sel punca merupakan contoh nyata dari sinergi antar institusi kesehatan di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam perawatan kesehatan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap teknologi medis terkini.
Dengan adanya layanan terapi sel punca ini, RSUI memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Harapannya, terapi ini dapat memberikan solusi bagi banyak pasien yang menderita gangguan tulang dan sendi, serta membuka jalan bagi pengembangan pengobatan regeneratif di masa depan.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak penelitian dan pengembangan dalam bidang terapi sel punca. Hal ini akan membuka peluang untuk pengobatan berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup pasien di Indonesia.
Layanan terapi sel punca di RSUI merupakan bukti nyata komitmen RSUI dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan inovatif kepada masyarakat Indonesia.