Wamenkominfo Sebut Media Mitra Strategis Pembangunan Indonesia
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Angga Raka Prabowo menegaskan peran penting media sebagai mitra pemerintah dalam mendistribusikan informasi pembangunan Indonesia kepada masyarakat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Angga Raka Prabowo menekankan peran krusial media massa sebagai mitra pemerintah dalam mensosialisasikan program pembangunan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan pers pada Kamis, 20 Februari, dan diulang kembali dalam pidato daring pada Konvensi Nasional Media Massa 2025 di Jakarta. Angga menyatakan bahwa keberhasilan komunikasi publik terkait pembangunan nasional sangat bergantung pada kerja sama yang erat antara pemerintah dan media.
Angga Raka menyampaikan apresiasi atas peran media dalam mengamplifikasi kebijakan publik. Ia mengakui bahwa tanpa peran aktif media, berbagai program pemerintah tidak akan tersampaikan secara efektif kepada masyarakat. "Saudara-saudara telah menjadi suluh informasi bagi masyarakat dan mitra pemerintah dalam menyampaikan pesan pembangunan. Tanpa peran aktif media, berbagai kebijakan tidak akan tersampaikan secara efektif kepada publik," tegas Wamenkominfo.
Konvensi Nasional Media Massa 2025, menurut Angga, menjadi momen penting untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah dan insan pers. Ia menekankan pentingnya dialog dan kolaborasi untuk mencapai solusi terbaik demi kepentingan nasional. "Konvensi ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk duduk bersama insan pers dan pelaku media guna mencari solusi terbaik demi kepentingan nasional," ujarnya.
Peran Media dalam Pembangunan Nasional
Angga Raka lebih lanjut menjelaskan bahwa media massa berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan media sangat dibutuhkan untuk memastikan informasi pembangunan sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.
Wamenkominfo juga mengajak para jurnalis untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik yang baik. Akurasi informasi harus diutamakan, dan pemberitaan harus selalu berorientasi pada kepentingan bangsa. "Kecepatan tidak boleh mengorbankan akurasi. Di era digital ini masyarakat semakin selektif dalam memilih sumber informasi. Sensasionalisme hanya akan merusak kepercayaan publik. Oleh karena itu, kami mengajak media untuk kembali pada jati diri jurnalistik yang sejati, yakni aktual, objektif dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara," pesannya.
Pemerintah, kata Angga, terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan media dalam mendukung kinerja jurnalis yang membangun bangsa. Ia optimistis bahwa hubungan harmonis antara pemerintah, media, dan masyarakat akan memaksimalkan peran pers dalam pembangunan Indonesia. "Saya percaya dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, kita dapat menghadapi tantangan zaman dengan optimisme dan menjadikan media sebagai salah satu pilar pembangunan Indonesia," tutupnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Media
Dalam era digital yang penuh tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah dan media menjadi semakin penting. Pemerintah membutuhkan media untuk menjangkau masyarakat luas dan menyampaikan informasi pembangunan secara efektif. Sebaliknya, media membutuhkan akses informasi yang akurat dan transparan dari pemerintah untuk menjalankan tugas jurnalistiknya.
Kolaborasi ini tidak hanya sebatas penyampaian informasi, tetapi juga mencakup dialog dan diskusi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Dengan demikian, media tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan nasional.
Ke depannya, diharapkan akan semakin banyak terjalin kerja sama yang produktif antara pemerintah dan media untuk memastikan informasi pembangunan sampai kepada seluruh lapisan masyarakat secara akurat dan efektif. Hal ini sangat penting untuk mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.
Komitmen bersama dari pemerintah dan media untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik yang baik, seperti akurasi, objektivitas, dan integritas, akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi ini. Dengan demikian, media dapat berperan sebagai pilar pembangunan yang kuat dan terpercaya.