Sumut Dukung Penuh Program 'Mendobrak Batas' NPC: Bidik Atlet Difabel Berprestasi Internasional
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan dukungan penuh pada program 'Mendobrak Batas' NPC Indonesia untuk mencari bibit atlet difabel berprestasi di kancah internasional, menyediakan fasilitas dan anggaran.
Medan, 11 Mei 2024 - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan dukungan penuh terhadap program 'Mendobrak Batas' yang diinisiasi oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. Program ini bertujuan untuk menjaring atlet difabel muda berpotensial guna mempersiapkan mereka untuk berkompetisi di ajang internasional. Program ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? Mencari bibit atlet difabel. Siapa yang terlibat? Pemprov Sumut dan NPC Indonesia. Dimana? Sumatera Utara. Kapan? Mei 2024. Mengapa? Untuk meningkatkan prestasi atlet difabel Indonesia. Bagaimana? Melalui program 'Mendobrak Batas'.
Dukungan Pemprov Sumut ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, Mahfullah Pratama Daulay. Beliau memuji inisiatif NPC Indonesia dalam menyelenggarakan program talent scouting ini, yang dinilai sangat krusial untuk pengembangan atlet difabel. Prestasi Sumut yang masuk 5 besar pada Peparnas 2024 menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas atlet difabel di masa mendatang.
Selain dukungan moral, Pemprov Sumut juga memberikan dukungan nyata berupa anggaran pembinaan, fasilitas venue, dan peralatan olahraga yang sebelumnya digunakan pada PON 2024. Fasilitas ini terbuka bagi seluruh atlet, baik difabel maupun non-difabel, sebagai persiapan untuk PON dan Peparnas 2028. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Sumut untuk menciptakan kesetaraan kesempatan bagi semua atlet.
Membuka Jalan Menuju Pelatnas
Kadispora Sumut, Mahfullah Pratama Daulay, berharap program 'Mendobrak Batas' dapat menghasilkan atlet-atlet berbakat yang layak direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan di Pelatnas Solo. Beliau menekankan pentingnya kepercayaan diri dan kesungguhan dalam meraih prestasi. "Tidak ada kekurangan, karena prestasi itu bisa diraih jika ada kesungguhan dan keyakinan diri. Kita percaya, jika keyakinan ada dalam diri maka akan menjadi spirit dan motivasi dalam mencapai prestasi optimal," ujarnya.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Bobby-Surya, tidak ada lagi perbedaan reward (bonus) antara atlet PON dan NPC, kebijakan ini akan berlaku mulai tahun 2025. Hal ini menunjukkan kesetaraan penghargaan bagi atlet difabel dan non-difabel.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan atlet difabel. Dukungan ini tidak hanya sebatas pada materi, tetapi juga mencakup fasilitas dan kesetaraan kesempatan. Harapannya, atlet-atlet difabel Sumut dapat berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Dukungan Penuh NPC Sumut
Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program 'Mendobrak Batas'. Beliau menilai program ini sebagai momen penting bagi pelatih dan NPC kabupaten/kota untuk menjaring calon atlet muda berbakat. Sebanyak 160 peserta mengikuti program ini, dengan harapan beberapa di antaranya dapat terpilih untuk berlatih di Solo.
Alan Ginting juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, atas inisiatif program ini yang bertujuan untuk pemerataan kesempatan bagi atlet di seluruh provinsi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet NPC Indonesia hingga sejajar dengan negara-negara Asia bahkan Eropa di pentas Paralimpik.
NPC Sumut berharap program 'Mendobrak Batas' dapat direplikasi di daerah-daerah lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah atlet difabel dan menjadikan Sumatera Utara sebagai pusat pengembangan atlet difabel nasional di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan prestasi atlet difabel di kancah internasional.
Dengan dukungan penuh dari Pemprov Sumut dan komitmen dari NPC Sumut, program 'Mendobrak Batas' diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet difabel berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Program ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan kesetaraan dan kesempatan bagi atlet difabel dalam mencapai prestasi puncak.